Satu Tewas dan 318 KK Terpaksa Mengungsi

Sumber:Kompas - 26 Juni 2013
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
Betun, Kompas - Luapan Sungai Benanain di Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur, menyebabkan satu warga Desa Sikun, Kecamatan Malaka Barat, tewas dan 318 kepala keluarga mengungsi. Banyak pengungsi mulai terjangkit penyakit sehingga membutuhkan perawatan medis.

Banjir Sungai Benanain melanda 10 desa di dua kecamatan di Kabupaten Malaka, yakni Kecamatan Malaka Barat dan Kecamatan Weliman. Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) dan Timor Tengah Selatan (TTS) dari Jumat (21/6) sampai Selasa

menyebabkan sebagian besar dataran Malaka terendam banjir. Sampai sekarang, banjir sulit ditanggulangi.

Sekretaris Camat Malaka Barat Yohanes Klau di Betun, sekitar 370 kilometer timur Kota Kupang, Rabu, mengatakan, Donatus Seran (54), warga Sikun, Kecamatan Malaka Barat, tewas setelah empat hari menahan sakit karena terseret banjir.

Korban mengalami luka di sekujur tubuh akibat terbentur kayu dan batu saat berupaya menyelamatkan diri pada Jumat. Ketika itu, ketinggian banjir 1-2,5 meter. ”Sebanyak 318 kepala keluarga (KK) atau 1.755 jiwa mengungsi ke gedung SD Katolik Keberanrai dan SD Inpres Kakealaran, Kecamatan Malaka Barat,” kata Klau.

Terisolasi

Tokoh masyarakat Desa Lasaen, Kecamatan Weliman, Yohanes Seran, mengatakan, sebanyak 57 orang mengalami luka-luka saat berupaya menyelamatkan diri di tengah kepungan banjir.

Mereka mengalami luka akibat terbentur atau tersangkut tiang kayu dan batu ketika hendak lari atau menyelam untuk menyelamatkan diri. Korban luka mengungsi di rumah panggung milik tetangga. Mereka tidak sempat ke puskesmas karena tak ada perahu penyeberangan. Kondisi luka mereka semakin buruk.

Bencana tanah longsor dan banjir bandang juga melanda 13 dari 32 kecamatan di Kabupten TTS. Dari 13 kecamatan itu, banjir paling parah melanda Kecamatan Boking, Koalin, dan Molo Utara. (KOR/ANS)

Post Date : 26 Juni 2013