Dinkes Sosialisasikan STBM

Sumber:sutra-online.com - 9 September 2013
Kategori:Sanitasi

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota kendari terus mensosialisasikan program Sanitasi Total Bebasis Masyarakat (STBM) lagsung ke lapisan masyarakat.

Salah satunya, Sosialisasi dilakukan dilingkungan RT 02/RW 05 Kelurahan Anawai, Kecamatan Wua-wua dihadiri oleh petugas Dinkes, perwakilan 10 Puskesmas dan Kader se Kota Kendari

Kasi Bina P2PL, Nurlita Jaya AS mengatakan, STBM merupakan program nasional sebagi wujud pendekatan untuk merubah prilaku hygiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan. STBM terfokus pada lima pilar yakni upaya tidak Buang Air Besar (BAB) sembarangan, mencuci tangan pakai sabun, mengelola air minum dan makanan yang aman, pengelaolaan sampah yang baik dan benar serta mengelola limbah cair, rumah tangga dengan aman.

"Strategi nasioanal STBM merupakan acuan dalam penyusunan perencanaan, pelaksanaan, pemantauan serta evaluasi yang terkait dengan sanitasi total berbasis masyarakat," kata Nurlita, senin (26/8).

Diungkapkannya, perlunya strategi nasional STBM berangkat dari pelaksanaan kegiatan dengan pendekatan sektoral dan subsidi perangkat keras, yang selama ini tidak memberikan daya ungkit terjadinya perubahan prilaku hygienis dan peningkatan akses sanitasi, sehingga diperlukan strategi yang baru dengan melibatkan lintas sektor sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masin-masing.

"Dengan leading sektor departemen kesehatan mengelola STBM ini menekankan kepada lima perubahan prilaku hygienes sperti yang saya jelaskan sebelumnya," ungkapnya.

Menurutnya, tantangan pembangunan sanitasi di Indonesia adalah masaalah sosial budaya dan prialku penduduk, yang terbiasa BAB di sembarang tempat, khususnya ke air yang uga digunakan untuk mencuci, mandi, dan kebutuhan hygienes lainnya. Buruknya sanitasi merupakan salah satu penyebab kematian anak dibawah umur tiga tahun.

"Setiap tahunnya sekitar 100 ribu anak atau sebesar 19 persen anak meninggal karena diare, dan kerugian ekonomi diperkirakan sebesar 2,3 persen dari produk domestik bruto," ujarnya.

Dari metode pemicuan tersebut, terdapat sekitar 25 warga di lingkungan itu belum memiliki sanitasi, sehingga melalui komunikasi dan musyawarah bersama masyarakat, maka akan melahirkan solusi dari permasalahan terkait sanitasi. 

 



Post Date : 10 September 2013