2016, TPA Rawa Kucing Overload Sampah

Sumber:Jurnal Nasional - 19 Desember 2012
Kategori:Sampah Luar Jakarta
TEMPAT Pembuangan Akhir (TPA) Rawa Kucing, Kota Tangerang, diprediksi tahun 2016 bakal overload sampah. Pemda setempat sudah bersiap menyediakan lahan cadangan TPA di Jatiwaringin, Kabupaten Tangerang.
 
Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Tangerang, Agus Sudrajat, mengatakan, produk sampah masyarakat, industri, dan perumahan di Kota Tangerang terus meningkat. Jumlah total penduduk 2,6 juta jiwa menghasilkan sampah sebanyak 6.158 meter kubik sampah per hari. Padahal, sebelumnya sekitar 4.000 meter kubik sampah per hari.
 
Ribuan kubik sampah itu dibuang di TPA Rawa Kucing, Neglasari, Kota Tangerang, tanpa diolah. "Jika sampah terus dibuang di TPA Rawa Kucing, tiga tahun ke depan atau tahun 2016, lahan TPA itu overload sampah," kata Agus saat ditemui Jurnal Nasional, Selasa (18/12).
 
Dikatakan, dengan luas 34,8 hektare, hampir sebagian besar lahan TPA Rawa Kucing kini terisi sampah. Kondisi ini bisa sangat membahayakan jika sampah dari penduduk di 13 Kecamatan Kota Tangerang terus ditumpuk di TPA Rawa Kucing.
 
Apalagi sampah yang dibuang ke TPA Rawa Kucing tanpa lewat proses pengolahan, tentu ini akan semakin membuat tempat pembuangan sampah itu kian hari makin terus bertambah. "TPA Rawa Kucing bisa bertahan sampai tahun 2023 jika pengelolaan sampah dilakukan dengan baik," kata Agus.
 
Kalaupun TPA Rawa Kucing sudah tidak layak digunakan sebagai tempat pembuangan sampah, DKP Kota Tangerang akan memanfaatkan lahan seluas 20 hektare di Jatiwaringin sebagai lahan TPA baru. Namun, pihaknya belum memastikan kapan akan menggunakan lahan TPA Jatiwaringin.
 
Sebab, DKP punya solusi untuk mengatasi persoalan tersebut agar sampah yang dihasilkan masyarakat tidak selalu dibuang ke TPA Rawa Kucing. "Bila TPA Rawa Kucing sudah penuh sampah, kita punya lahan di Jatiwaringin, Kabupaten Tangerang, untuk dimanfaatkan sebagai tempat pembuangan sampah baru," kata Agus.
 
Solusi mengatasi persoalan sampah di Kota Tangerang, menurutnya, dengan cara menerapkan program bank sampah. Tahun 2012, DKP telah membangun 120 unit bank sampah untuk ditempatkan di RT dan RW, dan tahun 2012 setidaknya 180 unit bank sampah dibangun di wilayah permukiman warga. Pemda setempat menargetkan, tahun 2014 harus sudah membangun 1.000 bank sampah. "Anggaran untuk membangun bank sampah sebesar Rp2 miliar," kata Agus.
 
Kabid Bina Program DKP Kota Tangerang Sugiono mengatakan, program bank sampah merupakan upaya memperpanjang usia TPA Rawa Kucing hingga tahun 2023. Bank sampah yang disediakan terletak di wilayah permukiman warga. Ia mengajak warga memilah serta mengolah sampah organik dan nonorganik.
 
Dikatakan, bank sampah memiliki nilai ekonomis sehingga bisa menjadi sumber pendapatan masyarakat. "Program ini bisa membuka lapangan kerja. Bagi bank sampah yang sudah berjalan, tiap bulan mereka bisa meraup untung sekitar Rp1 juta, dan merekrut dua atau tiga pekerja," kata Sugiono, Selasa (18/12). Sabaruddin


Post Date : 19 Desember 2012