Aceh Terancam Krisis

Sumber:Kompas - 20 Maret 2013
Kategori:Lingkungan
Banda Aceh, Kompas - Aceh akan menghadapi krisis lingkungan yang parah lima tahun mendatang jika tak ada langkah nyata dari Pemerintah Provinsi Aceh untuk melakukan konservasi lingkungan. Krisis di antaranya berupa ancaman meningkatnya banjir dan longsor, krisis air, hingga punahnya satwa khas Aceh.

Hal itu disampaikan sejumlah peneliti, akademisi, dan aktivis lingkungan di sela konferensi tentang perlindungan keanekaragaman hayati tropika di Banda Aceh, Senin (18/3). Konferensi dihadiri peneliti, akademisi, dan aktivis lingkungan dari 25 negara Asia Pasifik.

Konservasionis hutan Sumatera Graham Usher mengatakan, dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Aceh yang diusulkan Pemprov Aceh ke pemerintah pusat, Aceh melepas 1,2 juta hektar hutan.

”Ada area penggunaan lain, hutan produksi, dan pembukaan jalan tembus melalui hutan. Ini dapat berdampak serius. Pidie dan daerah pesisir timur Aceh yang merupakan lumbung padi terancam karena hulu daerah aliran sungai dialihfungsikan,” katanya.

Rektor Universitas Syiah Kuala Aceh Samsul Rizal mengatakan, krisis air adalah persoalan krusial yang akan dihadapi Aceh. Hancurnya hutan di kawasan Seulawah menyebabkan kesulitan air di pesisir utara dan timur. ”Dalam 20 tahun ke depan, Aceh akan krisis air,” katanya.

Sekretaris The Association for Tropical Biology and Conservation Antony J Lynam mengatakan, satwa khas yang tersisa di Aceh, yaitu gajah, harimau, orangutan, dan badak, terancam.

Kepala Dinas Kehutanan Aceh Husaini Syamaun membantah Pemprov Aceh abai. RTRW Aceh belum final dan terus disesuaikan. (HAN)

Post Date : 20 Maret 2013