Tangani banjir DKI, tiga provinsi bentuk BKSP

Sumber:sindonews.com - 4 April 2013
Kategori:Banjir di Jakarta
Guna menanggulangi banjir di DKI Jakarta harus dilakukan dari wilayah hulu di Puncak Bogor, hingga ke wilayah hilir di Jakarta.
 
Karena itu pemerintah membentuk Badan Kerja Sama Pembangunan (BKSP), sebagai leading sector untuk menyinergikan sembilan kabupaten kota dan tiga propinsi yakni DKI, Banten dan Jawa Barat, untuk memulai aksi dan penandatanganan mulai tahun ini.
 
BKSP diketuai oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. Sekretaris BKPS, Asep Sukarno menjelaskan, keberadaan BKSP yang memiliki payung hukum Permendagri No 6 tahun 2006 itu, merupakan lembaga yang mampu mendorong atau mempercepat terjadinya pembangunan yang melibatkan tiga wilayah tersebut.
 
Tujuh kegiatan yang akan didorong BKSP diantaranya, mempercepat penyelesaian banjir, transportasi, pengendalian kependudukan di wilayah perbatasan, dan ketahanan pangan.
 
"Beberapa program yang akan ditangani dalam waktu dekat, menangani banjir Sungai Ciliwung. Penanganan ini mulai dari hulu dan hilir. Di hulu ada rencana membongkar vila-vila, atau vila itu tetap berdiri namun pemiliknya diwajibkan membuat sumur resapan dan ruang terbuka hijau," ungkapnya di Balai Kota Depok, Rabu (03/04/2013) sore.
 
Selain itu, lanjutnya, dalam penanganan banjir, anak Sungai Ciliwung yang 100 persen menyebabkan debit Sungai Ciliwung meluap akan dioptimalkan. Anak sungai itu akan dibuat "lahan parkir" air, sehingga nantinya hanya menumbangkan 10 persen air ke Sungai Ciliwung.
 
"Di Singapura itu, air hujan disimpan di bawah tanah. Kemudian pada musim kemarau dapat dipergunakan. Tampaknya Jakarta akan membuat seperti itu," ungkapnya.
 
Ia mencontohkan, saat ini sudah disusum grand design di DKI Jakarta untuk memperbaiki infrastruktur di wilayah Kota Tua, Jakarta Utara untuk menanggulangi banjir. Yakni dengan suatu teknik penyimpanan air di bawah tanah, dengan anggaran diperkirakan mencapai Rp80 milyar-Rp 100 milyar.
 
"Kota Tua akan dijadikan pilot project. Banjir disana kan ada 3, banjir kiriman, banjir setempat dari hujan drainase dan sungai setempat. Dan rob, karena penurunan air tanah. Kami bertugas mengkomunikasikan tiga propinsi, merumuskan dan pelaksanaannya mereka atau masing-masing wilayah," ungkapnya.


Post Date : 04 April 2013