WC Liar di Sepanjang Aliran Sungai Segera Ditertibkan

Sumber:Jurnal Nasional - 17 September 2013
Kategori:Sanitasi
PEMERINTAH Kabupaten Tangerang menargetkan, tahun 2014 akan membangun fasilitas Mandi Cuci Kakus (MCK) terpadu di wilayah itu. MCK--seperti jamban dadakan atau WC liar--yang digunakan warga untuk buang hajat di sepanjang aliran sungai akan ditertibkan. “Tahun depan, kami akan membangun MCK secara terpadu," kata Bupati Tangerang, Zaki Iskandar, kepada pers, Senin (16/8).

Zaki menjelaskan, pola hidup masyarakat di sejumlah kecamatan di Kabupaten Tangerang yang buang hajat seenaknya di WC dadakan di sepanjang aliran sungai sangat menganggu lingkungan. Kebiasan buruk masyarakat ini menunjukkan pola hidup warga tidak sehat. Apalagi buang hajat di aliran sungai. Sebab, air dari aliran sungai tersebut digunakan dan dikonsumsi oleh warga sekitar.

Maka itu, perlu langkah dari segenap lingkungan masyarakat untuk lebih memperhatikan kondisi warga yang memiliki pola hidup tidak sehat tersebut. “Ketua RT, RW, kepala desa, lurah dan camat harus turun langsung mengawasi dan mengendalikan," kata Zaki.

Dikatakan, MCK akan dibangun secara terpadu tahun 2014. Hal itu akan dimulai di setiap Rukun Tetangga dan Rukun Warga di wilayah-wilayah yang selama ini minim jamban di wilayah pesisir utara Kabupaten Tangerang. Seperti: di Kecamatan Sepatan, Sepatan Timur, Pakuaji, Mauk, Sukadiri, Kemiri, Teluk Naga, dan Kosambi.

MCK akan dikelola sendiri oleh warga melalui RT dan RW setempat. Namun, sebelum pembangunan MCK terpadu dilakukan, akan dimulai dari pembangunan 4.000 toilet di Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas tahun ini. MCK terpadu di permukiman warga akan dimulai awal 2014. “Tahun 2016 Kabupaten Tangerang harus bebas jamban liar," kata Zaki.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Naniek Isnaeni, mengatakan, belum ada data berapa jumlah jamban dadakan di aliran sungai yang digunakan warga. Tapi, yang pasti, banyak warga tidak punya WC. Baginya, cukup sulit mengubah pola pikir dan pola hidup masyarakat yang sudah turun temurun itu.

Selama ini Dinas Kesehatan telah berupaya keras mengubah pola yang tidak sehat itu. “Salah satunya, melalui program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), yakni membuat MCK terpadu yang pengelolaannya langsung oleh warga setempat," kata Naniek, Senin (16/9). Sabaruddin


Post Date : 17 September 2013