"Energi listrik dari sampah lebih besar dari geothermal"

Sumber:SindoNews - 1 Maret 2013
Kategori:Sampah Jakarta
Senior VP Gas and Power Pertamina, Salis Aprilian mengaku, kerja sama yang dilakukan pihaknya bersama PT Godang Tua Jaya dan Solena Fuel Corp akan memiliki arti besar dalam sejarah penyediaan sumber energi di Tanah Air, bahkan di dunia.

Dia menilai bahwa energi listrik yang dihasilkan dari pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) tersebut lebih besar dari energi listrik yang dihasilkan sebuah lapangan gas panas bumi (geothermal).

"Saya surprise karena biasanya satu lokasi lapangan gas itu bisanya cuma bisa 30-50 MW (megawatt), nah ini (PLTSa Bantargebang) bisa sampai 120 MW," terang Salis di Jakarta, Jumat (1/3/2013).

Terkait kapasitas produksi, Salis menerangkan, masih akan menggunakan standar kemampuan pengolahan sampah dari PT Godang Tua Jaya sebagai operator pengolahan sampah Bantargebang, yakni sebanyak 2.000 ton sampah per hari.

Selain, secara teknis sesuai dengan kemampuan rekanannya, di sisi lain, pihaknya juga mengantisipasi jika ketersediaan sampah berkurang, meski rata-rata sampah yang masuk bisa mencapai 6.000 ton per hari.

"Kita tidak berani spekulasi. Sekarang sampah yang masuk ke Bantargebang bisa sampai 8.000 ton sampah. Takutnya kalau suplai sampah kurang, malah mesinnya tidak bisa kerja," tegas dia.

Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) bersama dengan PT Godang Tua Jaya dan Solena Fuel Corp melakukan kerja sama Joint Development Agreement (JDA) pembangunan PLTSa. Proyek kerja sama senilai USD300 juta tersebut digadang-gadang mampu menghasilkan energi listrik yang totalnya bisa mencapai 138 MW dari pengolahan 2.000 ton sampah.

Di mana 120 MW dijual ke PLN, sedangkan 18 MW digunakan untuk operasional pengolahan sampah. Dalam sehari, jumlah sampah yang masuk ke TPU Bantargebang, rata-rata sebanyak 5.300 ton, dan jumlah terbanyaknya mencapai 6.000 ton dalam sehari.


Post Date : 04 Maret 2013