11 Desa di KBB Deklarasi Tak BAB Sembarangan

Sumber:inilahkoran.com - 1 Desember 2014
Kategori:Sanitasi
Sebanyak 11 dari 165 desa di Kabupaten Bandung Barat dinyatakan bebas dari aktivitas warga yang buang air besar (BAB) sembarangan.

Bupati Abubakar mengapresiasi deklarasi 11 kepala desa yang berhasil mewujudkan itu. Dia merasa mendapatkan kejutan karena daerahnya sudah mulai merintis memperhatikan sanitas lingkungan.

"Tadi dalam upacara pagi saya mendapatkan surprise. Tak dikira ada 11 desa yang berhasil menjaga sanitasi," kata Abubakar, Senin (1/12/2014).

Kesebelas desa itu, yakni Desa Jambudipa Kecamatan Cisarua, Cibodas dan Suntenjaya Kecamatan Lembang, Ciroyom dan Margalaksana Kecamatan Cipeundeuy, Sariwangi Kecamatan Parongpong, Tamanjaya Kecamatan Gununghalu, Bojongsalam Kecamatan Ronhga dan Kertajaya Kecamatan Padalarang.

"Kami memberikan penghargaan karena mereka telah berhasil mewujudkan desa yang bebas BAB sembarangan, menjaga sanitasi dan kebersihan lingkungan," bangganya.

Kepala Dinkes KBB, Pupu Sari Rohayati menambahkan, deklarasi yang dilakukan kepala desa itu merupakan bagian dari pelaksanaan sanitasi total berbasis masyarakat (STBM).

"Ada sejumlah persyaratan yang menjadi penilaian, intinya ya pelaksanaan STBM. Ini sesuai dengan surat edaran pemerintah nomor 123 tahun 2013," ujarnya.

Di antara indikator yang penting dalam penilaian itu, lanjutnya, adalah tidak BAB sembarangan. Kepala desa wajib memberikan edukasi kepada warganya agar tidak BAB sembarangan, yaitu tidak memiliki septictank memadai.

"Menyiapkan septictank yang layak dan sehat dan tidak dekat dengan sumber air. Lalu, mencuci tangan pakai sabun, mengelola air minum dan makanan yang aman, mengelola sampah dengan benar dan mengelola limbah cair rumah tangga dengan aman," bebernya.

Membangun sanitasi haruslah diimbangi dengan kesadaran masyarakat akan STBM. Gerakan ini, kata dia, merupakan perilaku sehat masyarakat dalam penciptaan lingkungan yang kondusif, sehat dan berbasis peningkatan kesadaran masyarakat secara berjamaah.

"Sebagian masyakarakat masih abai dalam urusan STBM ini. Padahal, kesehatan lingkungan dan perilaku hidup sehat turut menentukan kualitas kesehatan," katanya.

Pihaknya mengakui selalu konsisten melakukan kampanye sanitasi. Termasuk mengkoordinasikan pendanaan untuk implementasi strategi STBM, mengembangkan rantai suplai sanitasi di tingkat kota, hingga menggandeng berbagai pihak agar turut serta membangun kepedulian sanitasi.

Meski begitu, kunci untuk pembangunan sanitasi adalah budaya dan perilaku masyarakat. karena itu, kata dia, diperlukan gerakan sadar sanitasi yang total di masyarakat hingga seluruh masyarakat bisa berpartisipasi dan bergotongroyong meningkatkan STBM.

"Jadi STBM itu berfokus pada perubahan perilaku masyrakat, langsung mengakar pada perilaku pribadi dan rumah tangga. STBM merupakan kesadaran bersama anggota masyarakat," tandasnya.


Post Date : 02 Desember 2014