Arisan Jamban Jadi Solusi untuk Warga Miskin yang Belum Punya Toilet

Sumber:detik.com - 21 Maret 2013
Kategori:Air Limbah

Jamban atau toilet merupakan kebutuhan dasar yang harus ada di setiap rumah tangga. Namun dengan berbagai alasan, masih banyak warga di pedesaan yang belum memiliki jamban dan akhirnya buang air besar (BAB) sembarangan. Untuk membantu warga kurang mampu, Kabupaten Pemalang pun membuat solusi 'arisan jamban'.

Di Kabupaten Pemalang, 40 persen penduduk atau sekitar 150 ribu kepala keluarga (KK) masih belum memiliki akses untuk sanitasi, salah satunya belum memiliki jamban dan masih melakukan praktik BAB sembarangan.

Hal ini dipicu oleh kondisi geografis yang sulit air, juga didasari oleh kebiasaan BAB sembarangan warga yang memang sukar diubah.

Namun dengan binaan dari WSP (World Bank's Water and Sanitation Program) dan dukungan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Pemalang, kebiasaan buruk tersebut sudah mulai berubah. Beberapa desa mulai sadar dampak buruk dari praktik BAB sembarangan terhadap kesehatan dan pencemaran lingkungan.

Jamban-jamban pun mulai dibangun di masing- masing rumah tangga. Namun bukan berarti tanpa masalah, karena sosial ekonomi yang rendah membuat sebagian warga tak mampu untuk membayar biaya pembuatan jamban.

"Masyarakat ngeh (paham) maksudnya tapi tidak punya daya ungkit untuk membuat jamban, karena faktor ekonomi. Agar masyarakat diberdayakan dan tidak hanya konsumtif, kami gelontorkanlah ide arisan jamban," jelas Akhmad Sarifudin, SKM, Kepala Bidang Promosi Kesehatan dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kab. Pemalang, saat ditemui dalam rangka kunjungan 'Hari Air Sedunia 2013' di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Kamis (21/3/2013).

Arisan jamban dilakukan oleh setiap 10 rumah (dasawisma) dengan membayar iuran sebesar Rp 10 ribu hingga Rp 20 ribu setiap bulannya. Setelah terkumpul, uang tersebut akan digunakan untuk biaya pembuatan jamban di masing-masing peserta jamban.

Perlu diketahui, untuk membuat jamban sederhana yang sehat, dibutuhkan biaya sekitar Rp 600-750 ribu. Bagi warga yang kurang mampu, tentu tidak mudah untuk mengumpulkan uang tersebut dalam waktu singkat.

 



Post Date : 25 Maret 2013