Proyek Percontohan Implementasi PPSP Melalui STBM

Sumber:medanbisnisdaily.com - 24 Juni 2013
Kategori:Sanitasi

Satu lagi terobosan dilakukan oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan untuk 'mengawinkan' dua program yakni Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) dan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Caranya dengan mengimplementasikan PPSP melalui pilar-pilar STBM.

Dua kota telah dipilih sebagai lokasi proyek percontohan tersebut yakni di Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh (Kelurahan Pusong dan Kelurahan Tumpok Teungoh) dan Kota Cimahi, Provinsi Jawa Barat (Kelurahan Cipageran & Kelurahan Citeureup).

Proyek percontohan ini secara umum bertujuan mendukung pencapaian target nasional bidang sanitasi yang tertuang dalam RPJMN 2010 -2014 maupun Renstra Kemenkes 2010-2014 serta terjadinya perubahan perilaku yang mengacu kepada lima pilar STBM di Kabupaten/Kota PPSP.
Secara khusus, proyek percontohan ini bertujuan memunculkan kebutuhan masyarakat laki-laki dan perempuan disertai dengan kemauan untuk berkontribusi dalam pelaksanaan program sanitasi.

Adanya perencanaan tingkat masyarakat berdasarkan kepada perencanaan sanitasi kabupaten/Kota (SSK) yang memungkinkan terjadinya perubahan perilaku higiene dan sanitasi pada masyarakat yang mengacu kepada 5 pilar STBM sesuai dengan permasalahan dan kebutuhan masyarakat.

Terjadinya peningkatan kesadaran masyarakat, tokoh masyarakat, tokoh agama dan pemerintah kabupaten/kota baik laki-laki dan perempuan mengenai kondisi dan seriusnya masalah higiene dan sanitasi.

Adanya kegiatan peningkatan penyediaan sarana sanitasi tingkat rumah tangga maupun komunal sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Menciptakan lingkungan yang kondusif untuk implementasi kegiatan yang mendukung terjadinya perubahan perilaku higiene dan sanitasi yang aman. 

Membangun sinergi vertikal maupun horizontal dalam pembangunan sanitasi permukiman.
Juga memaksimalkan kontribusi semua pihak dalam pembangunan sanitasi permukiman mulai dari tingkat masyarakat, kelurahan, Kecamatan, Kabupaten , Provinsi dan Pusat dalam penyediaan sarana dan prasarana sanitasi yang layak baik tingkat rumah tangga maupun komunal sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Proyek percontohan ini sangat berbeda dengan program-program yang lain. Perbedaan itu antara lain adanya tambahan perangkat yang dipergunakan yaitu: Diagram apung bebas untuk memotivasi terjadinya perubahan perilaku dan four pile sorting untuk menentukan tiga prioritas aksi. Penyusunan rencana kegiatan masyarakat berdasarkan tiga prioritas aksi.

 



Post Date : 24 Juni 2013