70 Persen Lebih Penduduk Perkotaan Tanpa Sanitasi Air

Sumber:Kompas - 24 - Agustus 2006
Kategori:Sanitasi
Jakarta, Kompas - Lebih dari 70 persen penduduk DKI Jakarta dan kota besar lainnya di Indonesia hidup tanpa sanitasi air yang layak. Akibatnya, mereka rentan terhadap gangguan kesehatan. Selain itu, kondisi demikian juga dapat mengganggu minat investor asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia.

Demikian dikatakan Municipal Water Services Advisor Environmental Services Program USAID Foort Bustran dalam lokakarya Sanitation Strategic Planning di Jakarta, Rabu (23/8).

"Berdasar data tahun 2000, ada 31 persen rumah tangga tanpa fasilitas septic tank, tanpa akses sanitasi sama sekali mencapai 26 persen, menggunakan fasilitas publik 19 persen," kata Bustran.

Sedangkan yang memiliki septic tank pribadi hanya 23 persen, dan hanya 1 persen yang memiliki jaringan pipa pembuangan yang memenuhi persyaratan.

Saat ini pihaknya berusaha mengembangkan fasilitas sanitasi berbasis komunitas. Ada sekitar sembilan kota yang terlibat secara aktif ataupun menyatakan minat untuk membangun sanitasi terpadu.

Sementara itu, Direktur Pemukiman Perumahan Bappenas Basah Hernowo menegaskan, kebutuhan sanitasi standar yang harus disediakan adalah pasokan air, penanganan limbah, drainase, dan penanganan limbah padat (solid waste).

"Kita sama sekali tidak memiliki penanganan limbah. Truk tinja menguras septic tank kemudian membuang sembarangan. Septic tank pun sebagian besar tidak memenuhi syarat baku mutu. Kondisi ini menggagalkan rencana investasi asing di Indonesia," katanya.

Perlu kesabaran

Pimpinan Eksekutif Indah Water Consortium Suhaimi Kamaralzaman mengatakan, proyek penanganan limbah memerlukan kesabaran untuk menyadarkan masyarakat. "Kami merintis sejak tahun 1950-an. Dalam lima tahun terakhir sudah 80 persen dari 15 juta pelanggan yang mau membayar biaya pengolahan limbah," kata Suhaimi. (ong)



Post Date : 24 Agustus 2006