Solo Kembangkan Kampung Sanitasi

Sumber:Kompas - 21 Mei 2014
Kategori:Sanitasi

SOLO, KOMPAS — Pemerintah Kota Solo, Jawa Tengah, bersama Badan untuk Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) melalui program Indonesian Urban Water Sanitation and Hygiene (IUWASH) mengembangkan program Kampung Sanitasi. Dengan program itu, kini masyarakat di perkampungan padat mendapat akses sanitasi yang layak dan layanan air bersih.

Kampung Sanitasi di RW 023, Kelurahan Semanggi, Pasar Kliwon, ini diwujudkan dengan membangun fasilitas mandi cuci kakus (MCK) komunal, instalasi pengolahan air limbah (IPAL) komunal, dan layanan air bersih. Fasilitas ini dikelola masyarakat secara swadaya, yakni oleh Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Dabagsari Makmur. 

Cahyo Dafiri, warga yang juga penasihat KSM Dabagsari Makmur, Selasa (20/5), mengatakan, 98 keluarga terlayani sambungan air bersih dari PDAM dengan tarif sosial khusus, 50 rumah dilengkapi toilet yang tersambung jaringan pipa IPAL komunal, dan 100 keluarga memanfaatkan fasilitas MCK komunal. 

Cahyo mengatakan, rumah tangga yang tersambung jaringan pipa IPAL komunal dikenai biaya Rp 7.000 per bulan, pemanfaat MCK komunal dikenai biaya Rp 500 untuk mandi dan Rp 200 untuk buang air besar. Biaya tersebut untuk operasional dan perawatan. 

Suhardi (60), warga, mengatakan, rumahnya telah dibuatkan toilet gratis dengan pipa tersambung ke IPAL komunal. Sebelumnya, untuk keperluan MCK, dia menggunakan MCK umum yang berada sekitar 300 meter dari rumahnya. 

Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengatakan, Kampung Sanitasi di RW 023 Semanggi ini merupakan percontohan. Konsep ini akan dikembangkan di setiap permukiman padat penduduk di Solo. Ini akan melengkapi program lain yang telah dikembangkan sebelumnya, seperti sanitasi perkotaan berbasis masyarakat dan sanitasi lingkungan berbasis masyarakat. Semua itu diharapkan mengurangi pencemaran lingkungan akibat limbah domestik. 

”Masih banyak perkampungan di Solo perlu dijadikan kampung sanitasi agar meningkatkan akses sanitasi layak dan air bersih untuk kepentingan masyarakat,” ujar dia. 

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Solo Agus Djoko Witiarso mengatakan, pembangunan IPAL komunal, MCK komunal, dan sambungan air minum di RW 023 Semanggi ini didanai USAID melalui program IUWASH sebesar Rp 884 juta. Di luar program Kampung Sanitasi, kata Agus, dibangun 22 MCK dan tangki septik komunal di berbagai tempat di Solo. 

Pemkot Solo bersama IUWASH juga akan menerapkan sistem layanan sedot lumpur tinja terjadwal untuk mengolah limbah warga secara terpadu dan ramah lingkungan. Solo akan menjadi kota pertama di Indonesia yang menerapkan sistem ini. (RWN)



Post Date : 21 Mei 2014