Ibu Ani Imbau Warga tidak Gunakan Lagi WC "Helikopter"

Sumber:pikiran-rakyat.com - 28 Juni 2013
Kategori:Sanitasi

 Ibu Negara Ani Yudhoyono mengimbau agar masyarakat tidak lagi menggunakan jamban di atas sungai atau disebut dengan WC “helikopter”. Keberadaan jamban helikopter dapat mempertinggi risiko masalah sanitasi dan memperburuk kualitas air minum.

Berdasarkan data yang dirilis UNICEF pada tahun 2011, sekitar 26 persen masyarakat masih buang air besar di tempat terbuka. Hal itu terungkap dalam Jambore Sanitasi Nasional di Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat (28/6/2013).

Menurut Ani Yudhoyono, saat ini sebagian besar masyarakat masih menganggap sanitasi tidak penting, buang sampah sembarangan, dan buang air besar (BAB) sembarangan di ladang dan sungai.

Sekitar 248 juta jiwa penduduk Indonesia menghadapi tantangan sanitasi yang besar. “Karena belum semua memiliki pengetahuan tentang sanitasi yang baik, pemerintah sejak awal menekankan isu sanitasi sebagai agenda penting yang harus terus dilakukan,” ujarnya.

Hal tersebut dapat dibuktikan dengan tingginya tingkat pencemaran air di Indonesia yang mencapai 76 persen dari 53 sungai di Pulau Jawa, Sumatra, Bali dan Sulawesi oleh bahan organik dan 11 sungai utama oleh bahan alumunium.

Hal itu mendukung data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa hanya 55,6 persen populasi yang memiliki akses sanitasi yang layak.

Padahal target Millenium Development Goals (MDGs) untuk bidang sanitasi cakupannya minimal sebesar 62,41 persen dari populasi.

Dari target pelayanan akses air minum air minum sebesar 68,8 persen baru tercapai 55 persen. Sehingga masih sekitar 30 juta orang yang harus dilayani sanitasi dan air minum dalam satu hingga dua tahun ke depan.

Untuk mempercepat target tersebut, pemerintah menyelenggarakan Jambore Sanitasi Nasional dan memilih duta-duta sanitasi yang akan mengampanyekan pola hidup bersih dan sehat kepada masyarakat.

Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto menegaskan, permasalahan sanitasi dan air minum tidak akan bisa ditangani hanya dengan penyediaan infrastruktur jika pola pikir dan pola tindak masyarakat masih belum berpola hidup bersih dan sehat.

Berdasarkan evaluasi Ditjen Cipta Karya Kementerian PU, dari 680 duta sanitasi dan air minum dari siswa di tingkat SMP sebelumnya, sekitar 82 persen sudah menerapkan konsep 3R (reduce, reuse, recycle) di sekolahnya masing-masing.

Sekitar 70 persen sudah mengampanyekan ke sekolah-sekolah lain. Sebanyak 48 persen sudah ke tingkat kota dan kabupaten dan sebanyak 40 persen telah diwawancarai oleh sejumlah media.

“Materi pendidikan bagi duta sanitasi itu tidak hanya sanitasi tapi juga kesehatan dan teknik presentasi dan pengembangan kepribadian dan tahun ini dilaksanakan Kerja Praktek di Tanjung Pasir,” ujar Menteri Pekerjaan Umum, Joko Kirmanto.

 



Post Date : 01 Juli 2013