Wakil Dubes AS Resmikan Kampung Sanitasi

Sumber:Suara Merdeka - 23 April 2013
Kategori:Sanitasi
“INGGIH, maturnuwun sanget. Kamar mandi kula sampun ajur.” Kalimat tersebut di­sampaikan Sumi, saat rumahnya dikunjungi Wakil Duta Besar Amerika Serikat untuk Indo­nesia, Kristen F Bauer, Sabtu (20/3).

Sebelumnya, terjadi dialog singkat antara keduanya dengan bantuan penerjemah bahasa Jawa - Inggris. Saat itu, Kristen menanyakan tentang fasilitas Mandi Cuci Kakus (MCK) di RW 23, yang jumlahnya terbilang minim.

“Selama ini, kami menggunakan kamar mandi umum yang dibangun para pe­muda kampung. Untuk air bersih didapat dari sumur pompa di depan rumah saya,” tutur nenek berusia 70 tahun ini kepada Kristen.

Janji Kristen untuk membantu pembangunan sanitasi di kampung tersebut, disambut gembira oleh Sumi.

Maklum saja, fasilitas MCK yang dibangun sejak 1996 itu sudah nampak kumuh. Pa­salnya, selain kualitas airnya tidak pernah diuji laboratorium, dinding yang terbuat dari anyaman bambu juga telah berlubang di beberapa bagian.

Padahal selain Sumi, 40-an tetangga sekitar rumahnya juga ikut menggunakan fasilitas tersebut setiap hari.

“Ya semoga saja bisa cepat selesai (pembangunan sarana sanitasi, Red) dan digunakan,” tutur dia yang langsung disambut senyum wakil dubes tersebut.

Percakapan itu terekam tat­kala Kristen blusukan ke kampung di pinggiran Kota Solo tersebut. Bersama rombongan Badan Pembangunan Interna­sional Amerika Serikat (USAID) selaku inisiator proyek “Indo­nesia Urban Water, Sanitation and Hygiene (IUWASH)”, pe­rempuan asal Boston tersebut mengaku ingin mengetahui kondisi riil yang terjadi di lokasi program Kampung Sanitasi.

Tingkatkan Akses

“Kami ingin berpartisipasi dalam meningkatkan akses ma­syarakat terhadap fasilitas sanitasi yang lebih baik. Program IUWASH selama 5 tahun ke depan akan membidik dua juta masyarakat Indonesia untuk bisa mendapatkan air bersih dan 200 ribu proyek pembangunan sanitasi lingkungan di 54 kota,” terang dia.

Tak heran, program Kam­pung Sanitasi yang dimulai de­ngan peletakan batu pertama oleh Kristen kemarin, diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi warga Semanggi. Apalagi selama ini mayoritas warga setempat hanya mengandalkan satu unit kran air bersih dan jamban umum, sehingga rawan terserang penyakit.

Wali Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo, yang juga ikut blu­sukan berharap, pembangunan sanitasi lingkungan tersebut nan­tinya bisa menyebar ke wilayah padat penduduk lainnya.

“Kami siap bekerjasama untuk mewujudkan lingkungan yang lebih bersih dan sehat, agar kesehatan warga bisa lebih terjamin,” kata dia. (Agustinus Ariawan-50)

Post Date : 23 April 2013