Dana tak terduga perbaikan drainase terus menipis

Sumber:antaranews.com - 18 April 2013
Kategori:Drainase
Dana tak terduga milik Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Kota Yogyakarta untuk perbaikan kerusakan drainase terus menipis dan kini tersisa sekitar Rp200 juta.

"Dana insidental untuk perbaikan drainase berjumlah sekitar Rp400 juta, dan sudah digunakan sekitar 50 persennya. Padahal, saat ini hujan masih terus turun sehingga potensi kerusakan drainase masih ada," kata Kepala Bidang Drainase dan Pengairan Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Kota Yogyakarta Aki Lukman di Yogyakarta, Kamis.

Baru-baru ini, lanjut Aki, dana tak terduga drainase tersebut telah digunakan untuk melakukan perbaikan drainase di Kelurahan Kricak Kecamatan Tegalrejo, dan di Kelurahan Bumijo Kecamatan Jetis.

Perbaikan drainase tersebut dilakukan untuk mengarahkan aliran air hujan sehingga air tidak merusak drainase yang menyebabkan tanah menjadi ambles. 

Di Kricak Tegalrejo, sebanyak 25 kepala keluarga (KK) menjadi korban banjir akibat saluran drainase yang rusak. Pemerintah Kota Yogyakarta memberikan bantuan 70 meter kubik batu untuk perbaikan drainase.

"Karena drainase yang rusak berada di persil sebuah hotel, maka kami meminta hotel untuk melakukan perbaikan. Setelah ada negosiasi, maka pihak hotel bersedia melakukan perbaikan dan pemerintah membantu," katanya.

Sementara itu di Bumijo Jetis, Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Kota Yogyakarta memberikan bantuan sekitar Rp30 juta untuk perbaikan drainase. 

"Kondisi drainase di Bumijo tersebut sudah cukup berbaya, karena ada lokasi yang tanahnya ambles akibat kerusakan drainase," katanya.

Jika mengacu pada Peraturan Wali Kota Yogyakarta tentang Pelimpahan Kewenangan ke Wilayah, lanjut Aki, seharusnya wilayah yang memiliki kewajiban untuk melakukan perbaikan drainase yang memiliki lebar kurang dari 50 centimeter.

"Tetapi, jika kami tidak segera turun tangan, maka dimungkinkan kerusakan akan semakin meluas," katanya yang meminta agar saluran drainase dibuat secara terbuka sehingga aliran air bisa dikontrol.

Ia berharap, warga yang mengetahui adanya kerusakan drainase bisa segera melapor ke dinas sehingga kerusakan bisa cepat ditangani agar tidak meluas.

Meskipun ketersediaan dana insidentil semakin menipis, namun Aki berharap, masih bisa menggunakan anggaran tak terduga untuk perbaikan saluran pengairan.

"Kami juga masih bisa mengajukan anggaran saat perubahan agar ada tambahan dana tak terduga untuk perbaikan drainase," katanya. 

Selain melakukan perbaikan drainase di dua titik, Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Kota Yogyakarta dibantu warga di wilayah juga terus melakukan pembangunan talud di dua lokasi yang longsor, yaitu di Bumijo dan di Tegalrejo.

"Kami berharap, perbaikan talud tersebut sudah dapat diselesaikan akhir April dan kerusakan tidak meluas. Pembangunan talud juga menggunakan dana tak terduga," katanya.

Post Date : 19 April 2013