Siswa SMK Gresik Ubah Urin Menjadi Air Bersih

Sumber:viva.co.id - 26 Agustus 2014
Kategori:Air Minum

Musim kemarau panjang mengakibatkan kekhawatiran melanda warga. Sebab, saat kemarau datang, air sulit didapat. Inilah kemudian yang membuat siswa SMK di Gresik Jawa Timur berinovasi menciptakan pengolahan limbah untuk mendapatkan air bersih.

Inovasi yang dilakukan siswa kelas 11 SMK Semen Gresik ini memungkinkan air limbah dari manusia difilter, sehingga menjadi air bersih yang layak dikonsumsi. Temuan mereka mampu menghantarkan sekolah meraih penghargaan piala emas Adiwiyata Mandiri 2014.

Tim siswa ini terdiri dari Eka Wakyu Aditya (17), Amelia Yusincha (16), dan dibantu sejumlah temannya dari sekolah yang sama. Keduanya berhasil menciptakan filter yang mampu mengubah limbah kotoran manusia menjadi air bersih yang tidak berbau, tak berwarna, dan tidak berasa.

"Ini layak dikonsumsi seperti untuk mandi, masak, bahkan air minum," ujar Amelia Yusincha di Gresik, Selasa 26 Agustus 2014.

Temuan filter air ini memiliki bahan dasar yang dikumpulkan dari barang-barang bekas, seperti ijuk, pecahan batu, arang, dan pasir.

Ide pemanfaatan limbah korotan manusia ini bermula dari kegelisahan siswa-siswi yang mengetahui warga Gresik dan sekitarnya mulai mengalami kesulitan air bersih, saat musim kemarau seperti sekarang.

Mereka kemudian berpikir keras untuk menghasilkan air libah dari toilet siswa dan guru di sekolah. Mereka mencari upaya untuk mengolah kembali limbah tersebut menjadi air bersih.

Prosesnya cukup sederhana. Saluran air di seluruh toilet dan WC di sekolah ditampung dalam sumur. Lalu disedot dengan pompa air ke dalam tiga bak plastik. Banyaknya bak plastik tersebut disesuaikan dengan tahapan pemisahan air urin dengan zat-zat di dalamnya sampai menjadi air murni.

"Bak pertama berisi air limbah yang kemudian disalurkan ke bak plastik kedua. Di bak kedua itu sudah berisi ijuk, pasir dan koral, guna mengatur kadar oksigen," ujar Amelia.

Proses selanjutnya, lanjut Amelia, hasil dari bak plastik kedua disalurkan ke bak plastik ketiga yang berisi ijuk, arang, dan batu teolit. Di bak ini adalah upaya untuk menghilangkan bau amoniak. 

"Tahap terakhir, air tersebut sudah berubah menjadi air bersih layak konsumsi dengan derajat keasaman PH 6,8 hingga PH 7, yang menunjukkan air murni yang bersifat netral," tuturnya.

Ditambahkan guru pembimbing SMK Gresik, Endang Kurnasih, tidak dibutuhkan banyak biaya untuk membuat alat inovasi tersebut, hanya sekitar Rp3 juta.

"Temuan siswa ini akan dikembangkan dengan mengambil saluran air milik seluruh warga sekitar lingkungan sekolah agar dapat dimanfaatkan menjadi air bersih. Diharapkan dengan cara ini, warga Gresik tidak lagi kekurangan air bersih saat musim kemarau terjadi," paparnya.

Rencananya, jika ada masyarakat yang membutuhkan alat instalasi pengolah limbah karya siswa SMK Semen Gresik ini, pihak sekolah akan membantu memberikan pelatihan.



Post Date : 28 Agustus 2014