Pesisir Pantai Utara Jadi Lautan Sampah

Sumber:Jurnal Nasional - 27 Februari 2013
Kategori:Sampah Jakarta
SEPANJANG pesisir Pantai Utara (Pantura), Kabupaten Tangerang, dipenuhi tumpukan sampah. Salah satu titik utama gundukan sampah berada di muara pantai Tanjung Burung, Teluknaga.

Pegiat lingkungan hidup Tangerang, Romly Revolvere, mengatakan, tumpukan sampah di sepanjang pantai utara di Tanjung Burung, Teluknaga. Hingga detik ini, masalah tersebut belum mendapatkan perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten Tangerang. Sampah berserakan di desa Kohot, Tanjung Burung, Pakuhaji, yang berbatasan dengan Tanjung Burung, Teluknaga.

"Pantura seperti lautan sampah. Posisi pantai yang persis berada di muara Sungai Cisadane menyerupai tempat pembuangan sampah ilegal," kata Romly kepada pers, Selasa (26/2).

Menurutnya, pesisir Pantura sudah lama menjadi tempat pembuangan sampah. Bahkan volume sampah di bibir pantai yang dikirim dari Sungai Cisadane bertambah saat musim hujan. Muara pantai Tanjung Burung akhirnya penuh sampah. Tentu saja, hal itu sangat mengganggu masyarakat dan lingkungan. "Hampir setiap hari kiriman sampah terus berlangsung. Terlebih saat terjadi banjir bandang akibat meluapnya Sungai Cisadane," kata Romly.

Dengan terus meningkatnya volume sampah di pesisir pantai, kondisi pantai semakin rusak. Sebab, tumpukan sampah tersebut sulit dikelola. Sampah dari berbagai jenis tersebut akhirnya menumpuk begitu saja di sepanjang bibir pantai Tanjung Burung. Selain menimbulkan kerusakan pantai, menurutnya, sampah di muara sungai juga menyulitkan para pegiat lingkungan untuk melakukan upaya konservasi berupa penanaman mangrove di lokasi tersebut. Kerusakan di pantai utara Tangerang telah terjadi dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Kondisi pantai sangat memprihatinkan.

Dari 27 titik pantai yang rusak, panjang pantai telah menyusut hingga 14,4 kilometer akibat abrasi. Apalagi masalah ini tidak mendapatkan perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten Tangerang. "Pemkab Tangerang tutup mata terhadap kondisi ini. Padahal, penggundukan sampah itu telah terjadi sejak bertahun-tahun, tapi tidak pernah ada perhatian serius dari pemerintah setempat," kata dia.

Mohamad Guntur, warga Desa Kohot, Tanjung Burung, Kecamatan Pakuhaji, mengatakan, gundukan sampah di pesisir pantai Tanjung Burung adalah kiriman dari Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kabupaten Tangerang dan Bogor. Sampah-sampah itu mengalir lewat Sungai Cisadane, kemudian bermuara di Tanjung Burung.

Volume sampah akan makin meningkat saat hujan. "Hujan deras yang terjadi dalam dua bulan terakhir ini membuat volume sampah semakin meningkat di pesisir pantai Tanjung Burung," kata Guntur kepada Jurnal Nasional.

Kepala Bidang Lingkungan dan Informasi Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Kabupaten Tangerang, Karnata, tak membantah, gundukan sampah tidak hanya terdapat di Tanjung Burung, melainkan juga berserakan hampir di ratusan titik pesisir pantai utara sepanjang 51 kilometer. "Pantura dari Dadap sampai Kronjo sepanjang 51 KM penuh sampah," kata Karnata.

Dikatakan, sampah di pantai utara itu belum tertangani karena armada pengangkut sampah kurang. Dinas Kebersihan setempat bergerak lamban untuk mengangkut sampah di pesisir pantai karena armada pengangkut sampah minim. Demi mengatasi sampah di pesisir pantai itu, ini dilakukan program gerakan kebersihan yang melibatkan warga. "Penanggulan sampah di pantura melibatkan masyarakat," kata Karnata. Sabaruddin


Post Date : 27 Februari 2013