Tanggul Jebol, Permukiman Terendam Banjir

Sumber:Jurnal Nasional - 26 April 2013
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
PERMUKIMAN di dua rukun tetangga (RT) di Kelurahan Bukuan, Kecamatan Palaran, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, terendam banjir. Akibatnya puluhan rumah Banjir ini akibat tanggul sebuah perusahaan tambang batu bara jebol.

"Saat ini (Kamis-res) banjir mulai surut sehingga warga sisa membersihkan lumpur yang terbawa banjir tersebut," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda, Dadang Airlangga di Samarinda, kemarin (25/4).

Sementara, berdasarkan data BPBD Provinsi Kaltim, ketiga RT yang terendam banjir tersebut yakni, RT 34, RT,3 dan RT 15. Selain merendam ketiga RT tersbeut banjir juga menggenangi dua sekolah, yakni SD 04 dan SMP 20 Palaran. Bahkan, banjir yang merendam SD 04 sempat mencapai ketinggian hingga satu meter.

"Hari ini banjir yang merendam SD 04 mulai surut dan genangan air tersisa 30 centimeter sementara sehari sebelumnya sekolah itu terendam hingga satu meter," kata Kepala BPBD Kaltim, Wahyu Widhi Heranata.

Banjir di Keluruhan Bukuan kata Wahyu Widhi Heranata mengakibatkan pelaksanaan Ujian Nasional di SMP Negeri 20 dipindahkan ke SD 02 Palaran.

"Kami juga mendapat informasi bahwa UN di SMP Negeri 20 dipindahkan ke SD 02 akibat sekolah itu tergenang sejak tiga hari lalu," kata Wahyu Widhi Heranata.

Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Kaltim, Musyahrim membenarkan pemindahan lokasi UN SMP Negeri 20 Palaran akibat sekolah itu tergenang.

"Pemindahan pelaksanaan UN dilakukan karena sekolah penyelenggaran tersebut (SMPN 20) tergenang. Namun, walaupun UN dipindahkan, tidak mengganggu para peserta dan pengawas UN SMP Negeri 20 tersebut," ungkap Musyahrim.

Berdasarkan pantauan hingga Kamis, puluhan rumah terlihat masih terendam banjir di sejumlah kawasan di Kelurahan Bukuan Kecamatan Palaran tersebut.

Masuk Peta Rawan Gempa

Pada bagian lain wilayahKalimantan Timur (Kaltim) kini masuk daerah zona merah yang rawan tsunami dan gempa. Kepastian Kaltim masuk wilayah zona merah itu, karena tercantum dalam peta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

“Iya dalam peta BNPB itu memang kita masuk zona merah daerah rawan bencana tsunami dan gempa,‘ kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Kebakaran (BPBK) Kota Balikpapan Abdul Azis, kepada Jurnal Nasional kemarin.

Beberapa daerah di Kaltim yang masuk zona merah diantaranya, yakni Kota Balikpapan, Tarakan, Kabupaten Penajam Paser Utara dan Paser. “Saat ini pemetaan daerah rawan bencananya masih dibuat di Samarinda, jadi masing-masing kabupaten kota akan keluar petanya,‘ ujar Azis.

Menurutnya, wilayah Kaltim masuk daerah rawan bencana itu, karena rata-rata berada daerah dipesisir. “Memang Balikpapan ada potensi untuk tsunami sama gempa, gempa itu pengaruh dari daerah lain, dari Palu Sulawesi Tengah dan Mandar Sulawesi Barat. Kita kan daerahnya pesisir pantai,‘ ujarnya.

Karena masuk daerah rawan bencana, pihaknya kata Azis, akan segera memang alaram peringatan dini tanda bahaya. “Kami akan pasang peringatan dini disepanjang pantai, tapi nanti kita lihat apakah dalam bentuk plang atau yang system elektronik. Jadi nanti diprobgramkan dalam misigasi bencana,‘ katanya.

Mengenai kekuatan tsunami dan gempa yang bakal terjadi, Azis mengatakan, hingga kini belum mengetahuinya. ‘Kami tidak tahu sampai sekarang skalanya berapa, baik gempa, termasuk tsunami, tapi Kaltim memang masuk zona merah itu,‘ katanya.

Hanya saja, dia mengharapkan, masyarakat tidak perlu khawatir, masuknya Kaltim dalam peta BNPB sebagai daerah rawan bencana. “Kita waspada iya, tapi masyarakat juga tidak perlu khawatir, nanti setelah pemetaannya selesai, kita umumkan ke masyarakat,‘ ujarnya.

Bahkan Azis berani mengklaim, bahwa gempa dan tsunami yang terjadi tidak sebesar apa yang penarnah terjadi di Sumatera. “Oh itu, jauh sekali tida, tidak seperti di Sumetera, tapi kita tetap waspada, kalau pun ada mungkin kecil,‘ katanya. Rusli/Teddy Rumengan


Post Date : 26 April 2013