Air Bersih Masih Tidak Andal

Sumber:Kompas - 27 Desember 2010
Kategori:Air Minum

Keandalan pasokan air bersih bagi masyarakat seharusnya menjadi syarat bagi suatu kawasan untuk menyebut diri sebagai megapolitan. Jangankan bagi Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi, bagi warga Jakarta yang notabene adalah ibu kota negara, pasokan air bersih dari kedua mitra PDAM Jaya masih tidak andal.

Berdasarkan catatan Kompas, layanan air bersih di Jakarta sepanjang 2010 diwarnai krisis parah pada awal Mei selama hampir dua minggu. Penurunan pasokan air bersih dari Waduk Jatiluhur dan terendamnya pompa air di Instalasi Pengolahan Air Pulogadung membuat semua warga Jakarta harus sangat berhemat mengonsumsi air.

Selain itu, gangguan pasokan air bersih ke warga terjadi secara sporadis di wilayah layanan PT Aetra Air Jakarta dan PT PAM Lyonaisse Jaya. Gangguan antara lain karena pemadaman listrik, pecahnya pipa hingga buruknya kualitas pasokan air baku.

Gangguan pasokan air bersih di Kelurahan Ancol akhir bulan lalu adalah contoh gangguan pasokan air yang berulang. Meskipun dapat diatasi secara perlahan, penyebab gangguan itu tidak dapat ditemukan dalam waktu cepat.

Konsumen juga sering mengeluhkan kualitas air bersih. Meskipun kualitas air sering baik, tidak jarang kualitas air tiba-tiba memburuk sehingga tidak dapat dikonsumsi.

Ady, warga Cengkareng Timur, Kecamatan Cengkareng, menuturkan, air dari PAM Jaya sering kotor dan tidak mengalir. ”Airnya tidak lancar. Pernah juga airnya kotor, berwarna coklat bercampur tanah. Kadang-kadang malah berwarna hitam,” katanya.

Untuk rumah yang letaknya lebih tinggi ketimbang rumah- rumah lain, pasokan air tidak lancar karena berebutan dengan rumah-rumah yang posisinya lebih rendah.

”Beberapa bulan terakhir ini sering tidak lancar. Pernah air benar-benar mati dari pagi sampai sore hari. Malam hari baru air mengalir. Belakangan ini, lancar lagi,” kata Ady.

Ros, warga RW 02 Kelurahan Petojo Selatan, Kecamatan Gambir, mengatakan, air yang mengalir dari perpipaan PAM kerap keruh. Padahal, air PAM menjadi satu-satunya sumber air bersih untuk warga dalam mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari.

”Kadang warna air merah, hitam, atau kekuningan. Aliran air seperti ini tidak sepanjang hari, tetapi terjadi hampir setiap hari,” ujar Ros.

Di Jakarta Selatan banyak lokasi yang kondisi air tanahnya buruk, tetapi layanan PAM juga minim. Sebut saja permukiman-permukiman di antara Kebayoran Lama dan sepanjang Jalan Ciledug Raya yang berbatasan dengan Tangerang.

”Air PAM di sini mengalir, tetapi sering ada gangguan. Kadang tiba-tiba tidak mengalir sama sekali atau kecil alirannya,” kata Lucia (27), warga Kebayoran Lama Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Hendri (38), pengembang perumahan di Petukangan Selatan, Tangerang, dan Tangerang Selatan, mengatakan, setiap kali membuka lahan baru untuk perumahan, pihaknya tidak bisa lagi mengandalkan pasokan air dari PAM.

”Kami selalu menyarankan konsumen kami untuk membuat air bor. Rata–rata kedalaman delapan sampai 15 meter dapat air cukup bagus untuk keperluan sehari–hari. Namun, kualitasnya kurang bagus untuk dikonsumsi. Itu pilihan terbaik, daripada meminta sambungan PAM, tetapi entah kapan dapat mengalir. Belum lagi debit air PAM sering tidak stabil,” kata Hendri

Anggota Badan Regulator Pelayanan Air Minum Firdaus Ali mengatakan, masalah utama pasokan air bersih dari PDAM Jaya tidak dapat diandalkan adalah 98 persen pasokan air baku tergantung dari luar Jakarta. Jakarta memiliki 13 sungai, tetapi hanya Sungai Krukut yang terkadang dapat digunakan. Air limbah domestik tidak diolah menjadi air baku.

Jika pasokan air baku dari luar Jakarta terganggu, karena kualitas atau debit air menurun, distribusi air bersih langsung terganggu. Jika tidak ada perubahan mendasar dalam penyediaan air baku, pasokan air bersih di Jakarta selamanya tidak dapat diandalkan.

Distribusi

Perubahan perlu dilakukan dalam sistem distribusi. Jaringan pipa yang ada didominasi atas pipa lama dan pola persebarannya tidak terpetakan dengan detail. Alhasil, kebocoran yang menyebabkan buruknya kualitas air dan tekanan air ke pelanggan menurun, tidak dapat langsung terdeteksi dan diperbaiki.

Di Depok, layanan Unit Pelaksana Teknis Air Bersih hanya menjangkau 4.100 sambungan rumah. Sebanyak 42.000 sambungan pipa air bersih di Depok mengandalkan pasokan dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor.

Di Kabupaten Bogor, cakupan layanan air bersih PDAM Tirta Kahuripan baru delapan persen dari jumlah rumah tangga. Direktur Utama PDAM Tirta Kahuripan Hadi Mulya Asmat mengatakan, sampai 2014 pihaknya ditargetkan menambah 80.000 sambungan baru. Untuk itu, perlu investasi Rp 800 miliar, jumlah yang sangat besar untuk ukuran BUMD di Bogor.

Di Kelurahan Kayumanis, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, warga mengeluhkan air PDAM Tirta Pakuan yang hampir selalu keruh. Selain itu, air juga tak mengalir pukul 06.00-09.00.(ECA/NEL/FRO/ART/NDY/RTS)



Post Date : 27 Desember 2010