Banjir Genangi Empat Kabupaten

Sumber:Jurnal Nasional - 06 November 2012
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
HUJAN deras sejak Minggu hingga Senin (5/11), di sebagian wilayah Sumatera Utara (Sumut), menyebabkan empat Kabupaten terkena banjir. Empat kabupaten itu, adalah Kabupaten Deliserdang, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Kabupaten Mandailing Natal (Madina), dan Kabupaten Nias Barat.
 
"Penanganan sudah dilakukan dan sejauh ini belum ada korban jiwa," ujar Kepala Seksi (Kasi) Tanggap Darurat BPBD Sumut, Alamsyah di Medan kemarin (5/11). Penyebab banjir, karena meluapnya sejumlah sungai besar yang mengalir di Sumut. Salah satunya adalah Sungai Rampah. Hingga Senin pagi, ketinggian air sudah beragsur menurun dari yang sebelumnya setinggi lutut orang dewasa.
 
Untuk menangani banjir dan penanganan darurat di Kabupaten Deliserdang dan Kabupaten Sergai, BPBD Sumut juga telah berkoordinasi dengan BPBD Serdang Bedagai. Sejumlah langkah penangan telah dilakukan, antara lain membuka posko di lima titik lokasi terkena banjir terparah. Selain itu posko lapangan, dapur umum, dan pos kesehatan juga telah dibentuk dan telah bekerja melakukan pemeriksaan ke sejumlah lokasi terkena banjir.
 
Alamsyah, menambahkan sejak hari Minggu logistik kepada para korban banjir sudah disalurkan. Sambil menunggu air surut, pemeriksaan kesehatan warga terkena banjir juga telah dilakukan, termasuk melakukan evakuasi terhadap warga yang terjebak banjir.
 
Secara umum hingga Senin siang, banjir yang sempat membenamkan ribuan rumah di empat kabupaten di Sumut tersebut, sudah mulai surut. Belum diketahui berapa besar kerugian akibat bencana ini. Tetapi puluhan hektare sawah dan kebun di kawasan tersebut tergenang air dan terancam gagal panen serta mengalami kerusakan.
 
Robohkan Jembatan
 
Dari Kabupaten Nias Barat, informasi yang diperoleh Jurnal Nasional dari Mahasiswa Pencinta Alam asal Kabupaten Nias Barat, banjir juga menyebabkan jembatan Sungai Lahomi, terletak di daerah Bawodasi, runtuh dan hanyut terbawa arus deras. Meski begitu, tidak ada korban jiwa, walau lalulintas keluar daerah Bawodasi terganggu dan masyarakat terpaksa harus menempuh jalur alternatif menempuh perjalanan ke Kota Nias Utara.
 
"Sebanyak 50 rumah terendam banjir, tapi Senin pagi sudah surut," kata Zega Harefa, melalui dihubungi melalui telepon.
 
Dari Kabupaten Deliserdang dilaporkan, air sungai Galang yang meluap menyebabkan tiga kecamatan terkena banjir. Seribuan rumah warga tergenang air. Banjir terparah menggenangi ratusan rumah penduduk di Kelurahan Syahmad, Kecamatan Lubuk Pakam, Kabupaten Deliserdang.
 
Sebanyak 250 warga terpaksa mengungsi ke rumah kerabat dan tetangga mereka yang tidak terkena banjir. Sementara ratusan warga lainnya lebih memilih tetap tinggal menjaga harta bendanya yang tergenang banjir.
 
Selanjutnya dari kabupaten Sergai, empat kecamatan juga terkena banjir, yaitu Kec. Perbaungan, menyebabkan satu desa, dan satu dusun terkena banjir. Selanjutnya di Kecamatan Dolok Masihul, dan Kecamatan Bamban, satu desa, dan tiga dusun juga tergenang air banjir.
 
Sementara di Kecamatan Rampah, tiga desa dan 15 dusun terkena banjir. Akibat banjir sebanyak 1.842 rumah terendam air.
 
Banjir juga terjadi di Kabupaten Madina. Tiga kecamatan tergenang banjir, yaitu Kecamatan Siabu, Kecamatan Panyabungan, dan Kecamatan Hutabargot, Kota Panyabungan, Kabupaten Madina. Sedikitnya 114 rumah terendam air. Meski begitu pada Senin pagi, air telah mulai surut, dan warga sudah mulai melakukan membersihkan rumah mereka dari sisa lumpur akibat meluapnya dua sungai yaitu Sungai Rantopuran dan Sungai Batang Angkola. Heri Surbakti


Post Date : 06 November 2012