Banjir Jakarta Belum Teratasi

Sumber:Kompas - 23 November 2012
Kategori:Banjir di Jakarta
Jakarta, Kompas - Sejumlah permukiman di 13 kelurahan di Jakarta terendam banjir yang umumnya disebabkan luapan Sungai Ciliwung dan Sungai Pesanggrahan, Kamis (22/11). Tidak kurang dari 5.407 warga rumahnya terendam.
 
Banjir cukup luas merendam permukiman di Kelurahan Kampung Melayu, Bidara Cina, dan Bukit Duri, yang disebabkan luapan Sungai Ciliwung. Ketinggian air di ketiga kelurahan di Jakarta Timur dan Jakarta Selatan itu berkisar dari 50 sentimeter (cm) hingga 250 cm.
 
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, luapan Sungai Ciliwung merendam permukiman di dua kelurahan di Jakarta Timur, yakni Kelurahan Cililitan dan Cawang (ketinggian air 80 cm-100 cm lebih).
 
Sementara itu, luapan Sungai Pesanggrahan merendam sejumlah permukiman di 7 kelurahan di Jakarta Selatan dan 1 kelurahan di Jakarta Barat. Dengan rincian kelurahan dan ketinggian banjir, Bintaro (   100 cm), Ulujami (65 cm), Pondok Pinang (60-120 cm), Cipulir (50-120 cm), Grogol Selatan (80-120 cm), Pejaten Timur (40 cm), Kebon Baru (40-130 cm), dan Kedoya Selatan (15 cm).
 
Di Kampung Melayu, setidaknya 12 rumah di RT 09 RW 02, Kampung Pulo, terendam hingga atap rumah. Sekitar 48 jiwa dari 12 rumah itu mengungsi di Masjid Attawabin.
 
Menurut Lurah Kampung Melayu Bambang Pangestu, total 234 jiwa yang mengungsi di Masjid Attawabin dan kantor Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur.
 
”Setidaknya 3.000 jiwa di 7 RW di Kampung Melayu yang rumahnya terendam,” katanya.
 
Dibandingkan dengan dua banjir sebelumnya yang merendam Kampung Pulo pada 22 Oktober dan 19 November, banjir ini tidak hanya merendam permukiman di pinggir kali, tetapi juga sampai ke permukiman dekat mulut gang, pinggir Jalan Jatinegara Barat.
 
Pantauan di Kampung Melayu Kecil, Tebet, Jakarta Selatan, luapan air juga merendam permukiman di gang dekat jalan layang Kampung Melayu. Padahal sebelumnya, luapan sungai hanya merendam permukiman di pinggir kali, tepatnya di Kampung Poncol, yang jaraknya 200 meter dari lokasi terluar yang terendam air.
 
”Semakin besar saja banjirnya sekarang. Saya tidak menyangka seperti ini,” kata Muhamad Akib (46), warga Kampung Pulo.
 
Luasnya banjir menyebabkan ratusan sepeda motor milik warga Kampung Pulo diparkir di Jalan Jatinegara Barat sehingga menyebabkan kemacetan.
 
Sebagian besar anak di kampung itu tak dapat sekolah. ”Banjirnya sudah keburu tinggi. Enggak bisa mandi. Mau keluar saja pakai ban,” kata Intan (15), siswa kelas X SMK Al Wathoniyah.
 
Sementara itu, luapan Sungai Pesanggrahan merendam permukiman dan jalan di Ulujami, Jakarta Selatan. Tidak ada warga yang mengungsi karena ketinggian air berkisar 50 cm hingga 100 cm. Namun, jalan di belakang National High School Jakarta terendam.
 
Luapan Sungai Pesanggrahan juga merendam 160 rumah di kawasan Cirendeu, Ciputat Timur, Tangerang Selatan. Ketinggian air mencapai 200 cm.
 
Warga dievakuasi dengan perahu karet milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tangsel. ”Di perumahan Cirendeu Permai, ada sekitar 150 KK yang rumahnya terendam,” kata Seto Mulyadi, Ketua RW 12.
 
Meluapnya Sungai Ciliwung, menurut Putu Wirawan dari Humas Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane, disebabkan naiknya permukaan air di Bendung Katulampa hingga 100 cm dan hujan di Jakarta. Indikasinya, ketinggian permukaan air di Pintu Air Manggarai sempat mencapai 815 cm, yang berarti Siaga III banjir di Jakarta.
 
Menurut Putu, banjir luapan Sungai Ciliwung disebabkan menyempitnya badan sungai akibat hunian liar di sepanjang alur sungai itu sehingga daya tampung sungai semakin berkurang. Selain itu, memburuknya kondisi ekologi di kawasan hulu, dengan makin banyak kawasan resapan air yang beralih menjadi permukiman, menyebabkan semakin banyak air hujan langsung ke sungai.
 
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Arfan Arkilie mengatakan, setidaknya ada 62 lokasi rawan banjir di Jakarta. Untuk informasi banjir, warga bisa hubungi pusat informasi BPBD di nomor 021-3521623.(NDY/FRO/RAY/PIN/MDN)


Post Date : 23 November 2012