Berlomba Menghias Tempat Sampah

Sumber:Suara Pembaruan - 17 Juni 2008
Kategori:Sampah Jakarta

Puluhan mahasiswa dan mahasiswi terlihat memadati lapangan parkir yang beratapkan tenda berwarna putih, beberapa dari mereka sibuk dengan 20 buah tong besar berukuran tinggi kurang lebih 100 sentimeter yang akan dijadikan tong-tong sampah. Ada yang dengan konsentrasi penuh mengoleskan cat berwarna putih dengan menggunakan kuas besar, ada pula yang sedang menyemprotkan cat pylox untuk menutupi warna asli tong-tong tersebut sekaligus sebagai warna dasar.

Semua orang tahu tempat yang tepat untuk membuang sampah, namun belum semua orang mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Hal inilah yang membangkitkan inisiatif Sekolah Tinggi Komunikasi London School of Public Relations (Stikom LSPR) untuk menggelar kegiatan unik "Trash Bin Competition", atau kompetisi menghias tempat sampah dengan tema utama "sampah kering dan sampah basah".

Bau cat dan pylox yang menyengat indera penciuman seakan tak lagi dihiraukan mereka yang sedang asyik bermain dengan kreatifitas. Masing-masing mereka berlomba-lomba menciptakan tong-tong sampah yang menarik agar semakin banyak orang yang sadar untuk mulai membuang sampah pada tempatnya.

Kompetisi tersebut khusus diperuntukkan bagi para mahasiswa Stikom LSPR, dan diadakan pada Jumat (13/6) lalu.di lapangan parkir Kampus B, Sudirman Park, Jakarta, serta diikuti oleh kurang lebih 20 tim yang terdiri dari dua hingga tiga mahasiswa dari berbagai jurusan.

Acara yang digelar atas inisiatif dari Advertising Society Club LSPR itu tidak mematok kriteria atau persyaratan akan gambar yang dihasilkan. Seperti dikatakan oleh media relations LSPR, Rizka Septiana, setiap mahasiswa diberikan kebebasan dalam berkespresi asal masih dalam satu tema, yaitu peduli lingkungan dan pemanasan global.

"Yang penting mereka membuat tanda, gambar, atau tulisan yang dapat dipahami apakah tong sampah yang mereka buat adalah tong sampah untuk sampah anorganik atau organik," jelas dia.

Kompetisi menghias tong-tong sampah dilakukan dengan harapan agar masyarakat "tertarik" untuk membuang sampah pada tempatnya. "Mungkin dengan cara penempatan-penempatan tong sampah unik di beberapa tempat, masyarakat dapat lebih sadar untuk membuang sampah pada tempatnya," seperti dikatakan oleh Koordinator Advertising Society Club LSPR, Olivia Hutagaol.

Hasil kreasi para mahasiswa tersebut rencananya akan disebarkan ke sekolah-sekolah yang ada di sekitar area kampus. Namun, sebelum diberikan kepada sekolah-sekolah, tim dari Unesco yang telah bekerjasama dengan Stikom LSPR akan memberikan pelatihan mengenai Waste Management terlebih dahulu, yaitu cara pemisahan antara sampah kering dan sampah basah.

Setiap tong sampah hasil kreatif mahasiswa dinilai oleh tim juri yang terdiri dari tiga orang, diantaranya, Chris Palmer dari British Council, Jakarta, kemudian Nuning, dari UNESCO Waste Management, dan Chrisdina, dari Stikom LSPR.

Kegiatan ini juga merupakan bukti nyata dari upaya Stikom LSPR sebagai lembaga pendidikan tinggi yang ingin terus mendukung dan menyosialisasikan kepedulian terhadap isu pemanasan global yang dampaknya mulai terasa di bumi, dan di kota Jakarta pada khususnya.

Kerja Sama

Stikom LSPR sebagai kampus yang berani mengakui dirinya adalah kampus yang ramah lingkungan, seperti dikatakan oleh Rizka, jauh sebelumnya telah menjalin kerjasama dengan sekolah-sekolah di sekitar area kampus. Misalnya dengan kegiatan mengajar bahasa Inggris dengan pengajar asing atau native speaker dari LSPR.

"Dosen bahasa Inggris yang kami utus untuk mengajar di sekolah-sekolah terlihat tetap antusias kendati harus beradaptasi dengan hawa panas di ruangan kelas, karena sekolah-sekolah yang kami bantu bukanlah sekolah-sekolah swasta yang memiliki fasilitas memadai," ujar dia.

Oleh karena itu, acara kompetisi tong sampah hias ini juga merupakan salah satu wujud kerjasama yang berkelanjutan dengan sekolah-sekolah yang ada di sekitar kampus LSPR. Dengan cara seperti ini, kami berharap agar apa yang kami lakukan dapat menjadi contoh bagi orang lain.

Dengan adanya pembagian tong-tong sampah ke sekolah-sekolah, pihak LSPR berharap mereka dapat melihat tindakan nyata LSPR dalam mendukung aksi ramah lingkungan dan peduli pemanasan global.

"Khususnya bagi adik-adik dari sekolah yang kami berikan tong sampah, kami berharap mereka berinisiatif untuk melakukan hal yang sama. Membuat tong-tong sampah yang unik dan memasyarakatkan pentingnya membuang sampah pada tempatnya," ujar Olivia.

Seperti juga dikatakan oleh Direktur Stikom LSPR, Prita Kemal Gani MBA, MCIPR, APR, kompetisi melukis tempat sampah ini merupakan kompetisi yang paling unik untuk menarik minat dan kepedulian mahasiswa dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya membuang sampah pada tempatnya sehingga dapat mengurangi dampak pemanasan global. [WWH/R-8]



Post Date : 17 Juni 2008