Biomassa Hasilkan Listrik 49.000 MW

Sumber:Kompas - 14 Juli 2012
Kategori:Sampah Jakarta
Jakarta, Kompas - Pembangkit listrik tenaga biomassa mulai diminati pemerintah kabupaten/kota untuk mengatasi limbah sekaligus memenuhi kebutuhan listrik. Limbah pertanian dan sampah perkotaan berpotensi menghasilkan listrik hingga 49.000 megawatt.
 
Sepuluh kota merintis pembangunan PLT biomassa. Kapasitas listrik yang dihasilkan masih 460 MW. Tahun 2015, daya listrik akan meningkat jadi 690 MW.
 
Hal ini disampaikan Maritje Hutapea, Direktur Bioenergi pada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Jumat (13/7), di Jakarta, dalam jumpa media dalam rangka penyelenggaraan Konferensi dan Pameran tentang Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE Conex) 2012 pada 17-19 Juli.
 
Menurut Maritje, pemanfaatan biomassa sebagai energi menggantikan bahan bakar fosil akan terus didorong karena dapat mengatasi emisi gas rumah kaca. ”Pemanfaatan limbah organik dapat menekan emisi gas metan yang mempunyai daya rusak lebih besar dibandingkan gas karbon. Daya rusaknya terhadap lapisan ozon mencapai 23 kali lipat gas CO2, ” ujarnya.
 
Salah satu upaya Kementerian ESDM untuk mendorong pemanfaatan energi terbarukan adalah penetapan tarif listrik yang layak dari pembangkit energi biomassa. Melalui Peraturan Menteri ESDM Nomor 4 Tahun 2012, ditetapkan listrik dari limbah pertanian sebesar Rp 656 per kilowatt akan dibeli PLN. Adapun PLT biomassa dari industri kayu dan sampah kota masing-masing dihargai Rp 975 dan Rp 1.050 per kWh.
 
Pihak swasta yang membangun PLT biomassa akan diberi insentif Pajak Barang Impor dan Pajak Pertambahan Nilai. Ada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 21/2010 tentang Pembebasan Bea Masuk untuk Komponen Pembangkit Energi Terbarukan Impor dan Permenkeu Nomor 130/2011 tentang Pengurangan Pajak Perusahaan dan Pertambahan Nilai.
 
Dalam penetapan tarif baru listrik dari energi terbarukan, termasuk biomassa, kata Yani Witjaksono, Wakil Sekjen Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI), Menteri ESDM menerima masukan dan hasil kajian METI. METI juga akan mempersiapkan usulan tarif listrik dari energi angin dan sel surya.
 
Sebagai produsen minyak sawit mentah terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi limbah perkebunan kelapa sawit sangat besar. Perhitungan sementara, dari biomassa itu dapat dibangkitkan listrik hingga 49.000 MW.
 
Saat ini, dari PLT biomassa di Sumatera Utara yang memanfaatkan limbah kelapa sawit dihasilkan listrik 30 MW. (YUN)


Post Date : 14 Juli 2012