Bupati Belum Serius Tangani Sampah

Sumber:Pikiran Rakyat - 15 Februari 2006
Kategori:Sampah Luar Jakarta
KARAWANG, (PR).Komitmen Bupati Dadang S. Muchtar untuk membawa Kab. Karawang ke arah yang lebih baik hingga saat ini belum terbukti. Salah satu contoh adalah buruknya penanganan sampah, sehingga sampah-sampah itu menumpuk di mana-mana.

Berdasarkan pantauan "PR", hampir semua sudut Kota Karawang saat ini dipadati sampah yang tidak terangkut armada pembuang. Hal serupa terjadi pula di kota-kota kecil seperti Cikampek dan Rengasdengklok. Di dua kota itu sampah menumpuk hingga leber ke badan jalan.

Bahkan, di perumahan Bumi Mutiara Indah (BMI) Cikampek, sampah sudah menggunung karena berbulan-bulan tidak diangkut ke tempat pembuangan sampah akhir (TPSA). Akibatnya, lingkungan warga sekitar tercemar oleh tumpukan sampah yang menebarkan bau busuk dan menyengat hidung.

Menurut Lia, warga BMI, tempat pembuangan sampah di perumahan itu sifatnya hanya sementara. Namun, setelah sampah menumpuk, pihak-pihak terkait tidak pernah membuangnya ke TPSA. Padahal, warga BMI setiap bulan selalu dipungut retribusi kebersihan oleh aparat pemkab.

"Saya berharap, sampah di BMI segera diangkut, sehingga tidak mencemari lingkungan kami," ujar Lia.

Keluhan serupa diungkapkan pula oleh warga masyarakat yang tinggal di Desa Cikampek Barat. Di Desa tersebut sampah berserakan hampir di sepanjang jalan menuju Stasiun Cikampek. Padahal TPSA tidak seberapa jauh dari desa Cikampek Barat, yakni di Desa Wancimekar yang hanya berjarak sekira 5 Km.

Camat Cikampek, Drs. Rokhuyun A. Santosa membenarkan adanya tumpukan sampah di Desa Pawarengan yang letaknya tidak jauh dari perumahan BMI. Dia juga mengakui jika sampah-sampah itu sudah sekira enam bulan tidak terangkut akibat tidak adanya armada pengangkut sampah yang beroperasi ke BMI.

"Saya sudah meninjau lokasi itu. Namun saya baru mengetahuinya setelah warga melapor," ujarnya.

Menurutnya, sesaat setelah meninjau lokasi, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Subdin Kebersihan Dinas Cipta Karya untuk meminta pengakutan sampah-sampah itu. Namun, hingga saat ini pihaknya belum memperoleh jawaban dari Subdin Kebersihan.

Meski begitu, sambung Rokhuyun, pihaknya akan mengupayakan untuk mengurangi tumpukan sampah-sampah tersebut dengan cara membakarnya. (A-106)

Post Date : 15 Februari 2006