Cadangan Air Tanah di Tiga Kecamatan Menipis

Sumber:Pikiran Rakyat - 09 Oktober 2009
Kategori:Kekeringan

TIGA kecamatan di Kota Bekasi masuk dalam kategori zona merah karena cadangan air tanahnya yang semakin menipis. Ketiga kecamatan tersebut yakni Kec. Bekasi Utara, Medan Satria, dan Bekasi Barat. Karena masuk zona merah, ketiga daerah itu sangat rawan terhadap kekeringan dan intrusi atau merembesnya air laut.

Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Bekasi, Dudy Setiabudhi, Kamis (8/10) mengatakan, saat ini tingkat penurunan muka air pada lapisan dalam di ketiga wilayah itu mencapai lima puluh meter per tahun. "Kondisinya sudah kritis, terlebih jika pemanfaatan air tanah di wilayah ini secara sembarangan," ujarnya.

Dikatakan Dudy, pihaknya telah mengeluarkan sejumlah kebijakan untuk menyelamatkan daerah tersebut. Salah satunya yakni dengan pengurangan sepuluh persen dari jumlah debit air yang diajukan setiap kali ada perpanjangan izin penggunaan air tanah untuk industri. "Ketiga kawasan itu perkembangan industrinya sangat pesat sehingga penggunaan air tanah pun banyak di wilayah itu," katanya.

Menurut dia, cadangan air tanah permukaan dangkal sangat tidak mencukupi kebutuhan konsumsi warga. "Cadangan yang tersedia hanya seratus meter kubik per hari, sedangkan kebutuhan konsumsi warga mencapai 18-20 meter kubik per kepala keluarga.

Untuk menyelamatkan daerah kritis serta mencegah bertambahnya daerah yang kritis, lanjut Dudy, Pemkot Bekasi perlu menambah ruang terbuka hijau (RTH). "Hal itu dimaksudkan untuk menambah daerah yang bisa dijadikan resapan air sehingga cadangan air kita bertambah," ujarnya.

Berdasarkan Data Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bekasi menyebutkan, RTH publik di Kota Bekasi setiap tahun semakin berkurang karena dimanfaatkan oleh masyarakat secara ilegal. Sementara itu, RTH privat jumlahnya tidak mencapai 10 persen karena banyak pemilik rumah, gedung, dan pengembang yang tidak mematuhi peraturan yang ada. Bahkan, dari tahun 1997 sampai dengan 2009, keberadaan RTH publik mengalami penyusutan sebesar 13,10 persen. (Kismi Dwi Astuti/"PR")



Post Date : 09 Oktober 2009