Di Banten, Penderita Diare Tidur di Lantai

Sumber:Kompas - 11 Februari 2005
Kategori:Sanitasi
Cilegon, Kompas - Sejumlah rumah sakit di Kota Cilegon dan Kabupaten Serang, Banten, Kamis (10/2), terlihat penuh sesak dengan pasien menyusul meningkatnya penderita diare dan demam berdarah dengue di wilayah Banten. Meski peningkatan itu dinilai belum mengkhawatirkan, pengelola rumah sakit mulai menetapkan status waspada terhadap dua penyakit tersebut.

Berdasarkan pengamatan Kompas di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Cilegon, ruang rawat inap Bagian Anak penuh sesak dengan pasien. Karena seluruh bangsal tak mampu lagi menampung pasien, pasien yang datang belakangan terpaksa dirawat di lantai selasar.

Pada Kamis siang itu, ada lima anak yang tergolek di atas kasur setebal lebih kurang 10 sentimeter. Kasur-kasur itu digelar di lantai tanpa tempat tidur. Salah seorang pasien tampak diinfus dengan kantong infus yang digantungkan di dinding ruangan selasar.

Mereka adalah para pasien penderita diare dan demam berdarah. Keluarga pasien dan para penjenguk hanya bisa menunggui pasien sambil duduk lesehan. Seorang pasien lain bahkan terlihat tiduran di emperan rumah sakit dengan ditunggui keluarganya.

Menurut Nur Aini (29), warga Ramanuju Baru, Abdurahman Suganda (4), anaknya, sudah dua hari dirawat di lantai selasar rumah sakit. Ia terpaksa menerima kenyataan itu karena rumah sakit-rumah sakit lain di Cilegon dan Serang juga penuh dengan pasien.

"Waktu mau berobat ke RSUD Serang, kami diingatkan agar tidak pergi ke sana karena pasiennya sangat padat. Karena kondisi anak saat itu cukup parah akibat diare, tidak apa-apa dirawat di sini, yang penting, anak bisa dirawat," ujar Nur.

Menanggapi kondisi itu, Direktur RSUD Cilegon dr Suleman menyatakan, jumlah penderita diare belakangan ini memang meningkat. Berdasarkan monitoring terhadap data pasien sementara, jumlah penderita diare terus bertambah hingga sekarang jadi 13 pasien.

Untuk itu, ia telah menginstruksikan kepada para stafnya untuk bersikap waspada terhadap wabah diare. "Fokus kami saat ini adalah diare," ungkapnya. (sam)

Post Date : 11 Februari 2005