Diare Jangkiti Kebonpedes

Sumber:Pikiran Rakyat - 13 November 2006
Kategori:Sanitasi
SUKABUMI, (PR).-Setelah sebelumnya tujuh kecamatan di Kab. Sukabumi diserang muntah-muntah, berak, dan pusing-pusing, kini penyakit tersebut menyerang Kecamatan ekbonpedes.. Sampai hari Minggu (12/11) siang kemarin, sudah tercatat ada 20 penderita yang terkena serangan diare yang berasal dari Desa Kebonpedes, Bojongsawah, dan Cikaret. Sebagian penderita dirawat di RSUD Samsudin dan sebagian lainnya di puskesmas setempat.

Dengan terjangkitnya wabah diare di Kec. Kebonpedes, hingga saat ini sudah ada delapan kecamatan di Kabupaten Sukabumi yang diserang wabah ini. Sedangkan jumlah penderita secara kumulatif lebih dari 230 orang. Kecamatan-kecamatan yang diserang diare sebelumnya adalah Cibadak, Parungkuda, Cikidang, Bantargadung, Warungkiara, Palabuhanratu, dan Cisolok.

Jumlah penderita diare Oktober dan November 2006, jauh melebihi angka diare pada tahun sebelumnya. Berdasarkan catatan, pada tahun 2005 lalu, penderita diare di Kabupaten Sukabumi hanya sebanyak 156 orang dan tersebar di hampir 45 kecamatan, sedangkan pada tahun ini, hingga bulan November, secara kumulatif sudah mencapai 230 orang lebih.

Kasubdin Penanggulangan Penyakit Menular (P2M) pada Dinas Kesehatan Kab. Sukabumi, Didi Supardi, S.K.M. membenarkan adanya serangan diare di tiga desa Kec. Kebonpedes tersebut, tapi semuanya sudah bisa teratasi sehingga tidak menimbulkan korban jiwa. Dinas Kesehatan, juga telah berupaya maksimal mencegah terjadinya ledakan diare, namun kondisi lingkungan masyarakat yang tidak bersih, serta kurangnya air bersih menjadi penyebab utama terjadinya ledakan tersebut.

Selain itu, di setiap kecamatan endemik diare diturunkan tidak kurang dari 20 orang tim medis ke lapangan untuk menangani kasus yang telah dinyatakan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) itu. Sebagian tim medis juga ditugaskan untuk menelusuri korban dari kampung ke kampung dengan membawa obat-obatan dan cairan infus.

Diare yang menyerang Kec. Kebonpedes, kata Didi, bisa cepat teratasi karena jarak antara Dinas Kesehatan dengan daerah endemik diare relatif dekat. "Kebetulan persediaan cairan infus dan obat-obatan masih ada. Jadi, tidak sulit untuk menanganinya," kata Didi. (A-82)



Post Date : 13 November 2006