Diare Serang Anak-Anak

Sumber:Banjarmasin Post - 27 Mei 2005
Kategori:Sanitasi
Pelaihari, BPost Musim kemarau tahun ini mulai membawa dampak negatif di Kabupaten Tanah Laut. Ratusan anak-anak terkapar akibat terserang penyakit diare serta disentri (muntah berak).

Pantauan BPost, hingga kemarin setidaknya ada tiga orang anak yang masih dirawat inap di RSUD Hadji Boejasin lantaran terserang diare. Ketiganya yaitu Anisa (6), Desi (1,5), dan Risma (13 bulan).

Kepala Ruang Perawatan Anak Hj Masniah mengatakan beberapa pekan terakhir penderita diare dan disentri cenderung meningkat. "Hingga sekarang dalam bulan ini sudah tercatat 13 anak yang dirawat inap. Bulan April lalu hanya 2 kasus."

Kondisi kesehatan para pasien membaik setelah tiga hari di rawat di RSUD Hadji Boejasin. "Jika hanya diare, kesehatan penderita cepat pulih setelah diberi cairan infus serta makan dan minum yang cukup. Kecuali jika ada komplikasi, bisa lebih lama dirawat inap," jelas Masniah, Kamis (26/5) kemarin.

Informasi diperoleh, di sejumlah pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) di daerah ini belakangan juga mulai dipenuhi pasien diare dan disentri. Jumlahnya disebut-sebut mencapai ratusan anak.

Kepala Dinas Kesehatan Tala Ir H Gt Rifaniansyah mengakui penyakit diare dan disentri memang mulai menyerang. "Tapi dibandingkan tahun lalu, jumlah penderita menurun."

Rifaniansyah lantas merujuk data jumlah penderita diare bulan April yakni 277 tahun ini, sedangkan tahun 2004 lalu sebanyak 307 penderita. Bulan Maret 294, Februari 272, dan Januari 374. Bulan yang sama tahun 2004 lalu yaitu 294, 272, dan 374 penderita.

Khusus di RSUD Hadji Boejasin Pelaihari, jumlah penderita bulan April lalu 17 orang. Sebanyak 10 penderita diantaranya murni diare, 3 orang diare dan disentri, dan empat lainnya diare plus komplikasi penyakit lain. Telah menjadi kelaziman, beber Rifaniansyah, penyakit diare dan disentri merebak pada musim kemarau. "Ini kaitannya dengan sulitnya mendapatkan air bersih."

Wilayah Kecamatan Kintap dinyatakannya merupakan daerah yang paling rawan serangan dua penyakit tersebut. Hal ini lantaran belum adanya sarana air bersih di wilayah paling ujung itu. "Saya berharap pihak PDAM bisa menyuplai air bersih ke sana. Kepada masyarakat, saya mengimbau agar benar-benar menjaga kebersihan," tukas Rifaniansyah.

Pentingnya pemeliharaan kebersihan karena bakteri atau virus diare mudah menular melalui kotoran (tinja). Misalnya saja dalam satu keluarga ada yang terserang diare, jika alat dapur (gelas, piring) tidak bersih dicuci maka kemungkinan besar seluruh anggota keluarga akan terserang diare atau bahkan disentri (muntah berak).

Penderita diare atau disentri harus segera dilarikan ke rumah sakit atau puskesmas. Ini penting guna mengetahui penyebabnya, apakah lantaran bakteri atau virus atau sebab lain (malabsorsi, alergi, keracunan, imunodefisiensi, stres).roy

Post Date : 27 Mei 2005