Diare Serang Ratusan Anak

Sumber:Koran Tempo - 26 Januari 2007
Kategori:Sanitasi
MAGETAN -- Wabah diare yang terjadi sejak awal bulan ini menyerang ratusan anak di berbagai daerah. Di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, 122 anak terserang diare dan harus dirawat di Rumah Sakit Dr Sayyidiman, Magetan. Padahal pada akhir Desember lalu, jumlah penderita masih 89 anak.

"Setiap hari lebih dari sepuluh anak yang berobat," kata Mas'han, juru bicara Rumah Sakit Dr Sayyidiman di Magetan, kemarin. Jumlah pasien ini ada kemungkinan akan terus bertambah mengingat musim hujan masih berlangsung. Sebagian pasien itu terpaksa dirawat inap karena mengalami dehidrasi.

Selain di Magetan, wabah diare menyerang 126 anak di Madiun, Jawa Timur. Kini mereka masih dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Soedono, Madiun. Menurut pejabat hubungan masyarakat rumah sakit tersebut, Sugeng Harianto, pasien diare yang datang setiap hari mencapai 20 orang. Jumlah ini mungkin terus bertambah.

Wabah diare ini juga terjadi sejumlah daerah lain di Jawa Timur, seperti Kabupaten Ngawi dan Kabupaten Ponorogo. Sedangkan di Semarang sampai kemarin sekitar 80 anak terserang diare. Mereka dirawat di Rumah Sakit Telogorejo, Semarang. Adapun Rumah Sakit Kariadi, Semarang, merawat delapan pasien diare dan Rumah Sakit Muhammadiyah Roemani, Semarang, merawat 16 penderita diare.

Menurut Mas'han, merebaknya diare ini karena populasi lalat semakin banyak seiring dengan datangnya musim hujan dan musim buah di Magetan. "Makin banyak buah makin banyak pula populasi lalat," katanya. Kondisi serupa terjadi di Madiun yang sedang musim panen buah-buahan.

Untuk mengantisipasi bertambahnya jumlah pasien diare, sejumlah rumah sakit menambah kapasitas ruang inap dan tempat tidur. Rumah Sakit Umum Daerah Soedono, Madiun, bahkan sudah memesan pinjaman tempat tidur dari Markas TNI Angkatan Udara di Lapangan Udara Iswahyudi, Madiun.

Sedangkan Rumah Sakit Telogorejo memodifikasi ruang rawat inap untuk dua orang pasien menjadi ruang untuk tiga pasien. "Kebijakan ini untuk mengantisipasi lonjakan penderita diare pada Februari dan Maret nanti," kata juru bicara rumah sakit itu, Muhammad Saifullah. Puncak diare di daerah ini, kata dia, ada kemungkinan pada Maret.

Juru bicara Rumah Sakit Umum Daerah Madiun, Sugeng Harianto, mengingatkan masyarakat menjaga kebersihan lingkungan. Satu-satunya jalan mencegah wabah diare hanya menjaga kebersihan tempat tinggal. Warga yang terserang diare diminta segera berobat agar tidak sampai akut. dini mawuntyas | sohirin



Post Date : 26 Januari 2007