Dua Penderita Lagi Meninggal di RSUD Koja

Sumber:Kompas - 16 Februari 2007
Kategori:Sanitasi
Jakarta, Kompas - Dua orang lagi meninggal akibat diare saat dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Koja, Jakarta Utara, Kamis (15/2). Korban yang meninggal adalah Jhoni, warga Kampung Bendungan Melayu RT 05 RW 01, Jakarta Utara, yang mengembuskan napas terakhir pukul 06.20. Satu korban meninggal lainnya adalah Asep Supardi (11 bulan), warga Jalan Mahoni, Tugu Utara RT 10 RW 8, Jakarta Utara, yang meninggal pukul 19.00.

Pasien lain yang meninggal Kamis sekitar pukul 14.00 adalah Muhammad Rifli (4,5), warga Jalan Kebon Bawang II RT 09 RW 07, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Namun, Direktur RSUD Koja Nur Abadi mengatakan, Rifli meninggal akibat radang selaput otak (meningitis). "Memang pada awalnya juga disertai diare dan panas. Hanya saja panasnya tidak seberapa," katanya.

Hingga Kamis pagi, pasien baru akibat diare (gastro entritis) bertambah 164 orang dan pasien lama 155 orang.

Dari total pasien diare 319 orang, sebanyak 302 orang di antaranya pasien anak balita.

Nur Abadi mengeluhkan masih kurangnya tenaga dokter dan paramedis. Meskipun sudah banyak tenaga sukarela yang datang, dokter terutama untuk jaga malam hingga Kamis pagi masih terbatas. Dari enam dokter yang ada, pada pukul 17.00 tinggal dua dokter di ruang instalasi gawat darurat.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta, jumlah korban meninggal akibat diare sampai dengan Kamis sebanyak 11 orang.

Wakil Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Salimar Salim mengatakan, jumlah pasien diare di RSUD Koja terus membengkak karena belum adanya perbaikan sanitasi dan masih langkanya air bersih. Jumlah pasien diare yang masih dirawat di seluruh Jakarta bertambah 128 orang, menjadi 908 pasien selama Februari ini. Pasien terbanyak di RSUD Koja.

Di RSUD Tarakan, Jakarta Pusat, selama sepekan ini telah merawat 333 orang korban banjir yang sebagian besar adalah pasien diare. Terhitung hingga kemarin pasien tersisa yang masih dirawat 181 orang, dan 136 diantaranya adalah pasien diare dan sisanya pasien demam berdarah dengue (DBD).

Demam berdarah

Jumlah penderita DBD di Jakarta kemarin juga bertambah 25 orang sehingga total penderita menjadi 1.046 orang selama Februari ini. Pasien yang masih dirawat di sejumlah rumah sakit 498 orang dan jumlah korban meninggal empat orang.

Adapun selama Januari sampai dengan Februari, jumlah korban meninggal sudah 12 orang. Penderita DBD selama dua bulan itu mencapai 2.457 orang.

Di RSUD Koja, kemarin, meninggal lagi dua pasien penderita DBD. Mereka adalah Kiki Ayu (4,5), warga Kalibaru Barat V RT 08 RW 06, CIlincing, dan Ani (21), warga Marunda Baru IV RT 09 RW 03.

Demam berdarah dengue yang kasusnya menurun drastis selama bencana banjir kini kembali memakan korban.

Satu pasien DBD di RSUD Tarakan, Jakarta Pusat, Handi (6,5), kemarin, juga meninggal.

"Handi masuk Rabu dini hari sekitar pukul 03.00. Ia mengalami pendarahan di saluran pencernaannya. Trombositnya menurun hingga 6.000 mililiter, padahal normalnya antara 100.000 dan 200.000 mililiter. Ia sempat dirawat di ruang intensive care unit (ICU) selama satu hari dan mendapat donor trombosit 34.000 mililiter, tetapi tak tertolong dan meninggal," kata Kepala Bidang Keperawatan RSUD Tarakan Zuraidah.

Satu pasien kritis

Ada satu pasien DBD dalam kondisi kritis dan kini masih dirawat di ruang ICU, yaitu Aisyah Nabilla (1). Menurut Zuraidah, Aisyah masuk rumah sakit, Selasa, dan kondisinya terus memburuk sehingga harus dipindahkan ke ruang ICU.

"Aisyah hingga kini masih demam tinggi disertai kejang-kejang. Ada indikasi, pasien juga terinfeksi pada bagian organ dalam tubuhnya, tidak hanya di saluran pencernaannya saja. Namun, hingga kini dokter masih menanganinya," kata Zuraidah.

Ratusan pasien korban banjir di RSUD Tarakan masih tetap menempati selasar atau lorong rumah sakit dengan menggunakan tempat tidur lipat.

Selain Handi yang berasal dari Jalan Pluit Dalam RT 09 RW 08, Penjaringan, Jakarta Utara, RSUD Tarakan masih merawat satu pasien DBD yang kini masih kritis, yaitu Lingga (9) warga Jelambar Barat III Nomor 31 RT 01/05, Jelambar, Petamburan Grogol, Jakarta Barat. Total pasien DBD di RSUD Tarakan saat ini mencapai 45 orang.

Sementara RS Cipto Mangunkusumo kembali menerima lima pasien DBD baru, terdiri atas dua pasien dewasa dan tiga pasien anak-anak.

Kemarin, seorang anak balita juga meninggal di ruang ICU RSUD Budi Asih, Jakarta Timur. Menurut juru bicara rumah sakit itu, Hamonanan Sirait, korban meninggal pukul 16.00 di ruang ICU.

Pemantauan di RSUD Budi Asih menunjukkan, sejumlah pasien bahkan terpaksa dirawat di selasar. (CAL/NEL/HLN/*/ECA)



Post Date : 16 Februari 2007