Kanal Banjir Tak Optimal

Sumber:Kompas - 03 Desember 2008
Kategori:Drainase

Medan, Kompas - Kanal dengan nilai ratusan miliar rupiah terancam tidak bakal mengurangi banjir. Saluran sekunder yang mengalirkan air dari drainase ke Sungai Deli tersumbat. Hal ini menyebabkan Medan belum bebas banjir meskipun ada kanal penampung air. Adapun perbaikan drainase berjalan di waktu yang mepet.

Air dari Sungai Deli ini selanjutnya disudet di kanal dan dialirkan ke Sungai Percut. ”Kamu bisa lihat sendiri, air sungai sedikit. Ini bukan salah kanalnya jika Medan banjir, tetapi ini karena parit di kota yang mampat karena sampah,” tutur Aisyah (53) warga Kelurahan Titi Kuning, Kecamatan Medan Johor, Medan, Selasa (2/12) saat ditemui di pinggir kanal.

Pada saat Kompas berada di lokasi sudetan di Titi Kuning, sebagian besar wilayah Medan terguyur hujan. Namun, permukaan air Sungai Deli saat itu setengah meter di bawah batas terendah pintu air kanal. ”Kalau air melimpah, pasti pintu air itu akan dibuka orang (petugas),” katanya.

Proyek kanal banjir merupakan proyek besar pinjaman Japan Bank for International Corporation (JBIC). Proyek tahun jamak ini dibangun untuk mengurangi banjir yang kerap melanda Medan. Kenyataannya, setiap kali turun hujan lebat titik genangan malah semakin banyak di Medan.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Medan Harmes Jhoni, pada November lalu, menyampaikan, persoalan drainase di Medan bukan urusan Kota Medan semata. Cetak biru drainase, katanya, menyangkut juga Kabupaten Deli Serdang yang menjadi zona penyanggah Kota Medan.

Percuma

Wakil Kepala Dinas Pengairan Provinsi Sumatera Utara Gindo Maraganti Hasibuan mengatakan, idealnya kanal banjir menampung limpahan air dari Sungai Deli. Sayangnya, hal ini tidak terjadi lantaran aliran air dari drainase ke Sungai Deli terhambat.

”Apa pun cerita, kanal baru akan berfungsi optimal jika saluran drainase tidak tersumbat,” katanya. Pada 1980-an pemerintah pusat membangun drainase besar di Jalan Sisingamangaraja melalui program Medan Urban Development Project (MUDP).

”Pemerintah Kota Medan tidak merawat drainase yang sudah bagus dibangun,” katanya. Saat ini para camat di Medan sedang melaksanakan perbaikan drainase di lingkungannya dalam waktu yang mepet. (NDY)



Post Date : 03 Desember 2008