Keadilan Iklim Jauh dari Harapan

Sumber:Kompas - 08 April 2011
Kategori:Climate

Jakarta, Kompas - Pertemuan persiapan Konferensi Perserikatan Bangsa Bangsa untuk Perubahan Iklim di Bangkok dinilai tak menunjukkan kemajuan berarti dan menjauh dari prinsip keadilan iklim. Target penurunan emisi oleh negara maju dikhawatirkan tak terpenuhi.

Kepala Departemen Keadilan Iklim Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Teguh Surya mengatakan itu di Jakarta, Kamis (7/4). Ia mengikuti pertemuan di Bangkok. Konferensi itu merupakan pertemuan putaran pertama di tahun 2011 untuk mendiskusikan lebih lanjut pelaksanaan mandat Bali Action Plan dan Cancun Agreement, serta komitmen negara maju dalam Protokol Kyoto.

Delegasi Indonesia yang dipimpin Utusan Khusus Presiden Indonesia Bidang Pengendalian Perubahan Iklim Rachmat Witoelar, dalam siaran persnya, optimistis pembahasan pada UNFCCC di Bangkok dapat menjembatani perbedaan negara-negara untuk menyiapkan pertemuan di Durban, Afrika Selatan.

Agus Purnomo, Kepala Sekretariat Dewan Nasional Perubahan Iklim (DNPI) mengatakan, beberapa lokakarya di Bangkok menegaskan komitmen negara maju menurunkan emisinya, rencana negara-negara berkembang berkontribusi di bidang mitigasi perubahan iklim, serta mekanisme teknologi untuk membantu pencegahan perubahan iklim.

”Dari dulu delegasi Indonesia selalu optimistis dan bilang pertemuan sukses. Nyatanya, proses memburuk dan tak demokratis. Hasilnya menjauh dari prinsip keadilan iklim,” kata Teguh.

Menurut dia, dalam lokakarya pranegosiasi terungkap bahwa negara industri maju akan sulit memenuhi target dan komitmen terkait perubahan iklim karena alasan kiris ekonomi dan bencana alam. ”Sayangnya, delegasi Indonesia terlihat kurang memperjuangkan kepastian dana adaptasi,” kata dia.

Pada diskusi Forum Masyarakat Sipil (CSF) terungkap, langkah pemerintah terkait perubahan iklim tak sesuai kondisi yang dihadapi masyarakat.

”Pemerintah meributkan definisi, sementara petani melakukan langkah adaptasi sendirian,” kata Said Abdullah dari Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan. Dampak perubahan iklim, di desa terjadi perubahan sosial, budaya, dan ekonomi. (AIK/ISW)



Post Date : 08 April 2011