Kebersihan Sungai Prioritas

Sumber:Kompas - 01 Desember 2012
Kategori:Sampah Jakarta
Menurut Ery, masalah pemeliharaan kebersihan sungai menjadi pelik karena pelaksanaannya mengacu pada banyak aturan. Ery tidak ingin pelayanan masyarakat terganggu karena aturan tersebut. Karena itu, meskipun proyek tahun jamak terhenti, pemeliharaan kali terus berlanjut dengan menggunakan dana tidak terduga.
 
Proyek ini terhenti karena ada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Menurut Ery, sesuai aturan, proyek tahun jamak tidak dapat berlanjut setelah ada pergantian kepala daerah.
 
Persoalan belum selesai, proyek tahun jamak tidak dapat ditender sebelum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI tahun 2013 diputuskan. Saat ini, proses APBD masih dalam pembahasan dan diperkirakan awal Januari baru diputuskan.
 
Hal ini sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Perpres Nomor 54 Tahun 2012 tentang Pengadaan Barang dan Jasa.
 
”Jika proyek multiyears (tahun jamak) tetap dilanjutkan, tender baru bisa diputuskan setelah APBD diketok. Mungkin sekitar Februari, sebab lelang membutuhkan waktu paling tidak 45 hari. Padahal awal Januari, kemungkinan puncak hujan di Jakarta dan sekitarnya,” katanya.
 
Solusi sementara yang bisa dilakukan adalah membersihkan kali dengan dana tidak terduga. Namun, pembersihan 144 segmen kali ini tidak akan berjalan maksimal sebab dana dan personelnya terbatas.
 
Dia mengharap pimpinan DPRD dan gubernur membuat kesepakatan bersama meneruskan proyek ini demi kepentingan publik.

Harus terus
 
Camat Kemayoran Marhayadi mengatakan, pembersihan sampah di sungai harus dilakukan terus-menerus untuk mencegah penumpukan sampah seperti yang terjadi di Sungai Sunter awal pekan ini.
 
”Air di sungai, kan, selalu mengalir sehingga ada saja sampah yang terbawa. Kalau tidak dibersihkan secara rutin, ya, akan kotor lagi,” kata Marhayadi.
 
Dia mengatakan, urusan pembersihan sampah ada di tangan Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta. Meskipun begitu, dia berharap pembersihan sampah bisa dilakukan secara berkelanjutan.
 
Marhayadi mengatakan, sampah di permukiman warga sudah dikumpulkan petugas untuk mencegah pembuangan sampah sembarangan. Namun, masih ada saja orang yang tidak tertib dan tidak membayar iuran. Mereka ini yang berpotensi membuang sampah tidak pada tempatnya dan membuat sampah banyak mengumpul di sungai.
 
”Salah satunya adalah pedagang yang tidak mau bayar iuran kebersihan, tapi membuang sampah sembarangan. Ini yang juga bikin sungai kotor,” katanya.
 
Di Jakarta Selatan, aliran Sungai Pesanggrahan yang sampai saat ini belum dinormalkan berpotensi meluap dan menggenangi sejumlah permukiman di sisi kanan kiri kali.
 
Data Suku Dinas Pekerjaan Umum Pemerintah Kota Jakarta Selatan, sedikitnya ada 11 RW di empat kelurahan yang kerap tergenang akibat luapan Kali Pesanggrahan.
 
Kali Krukut juga masih berpotensi meluap. Pada tahun sebelumnya, luapan Kali Krukut menyebabkan sebagian kawasan Cilandak tergenang.
 
Kepala Sudin PU Jakarta Selatan Irvan Amtha berharap normalisasi Kali Pesanggrahan bisa segera terealisasi. (NEL/ART/NDY)


Post Date : 01 Desember 2012