Masalah Sanitasi, Asia Timur Belum Tuntas

Sumber:Kompas - 08 September 2012
Kategori:Sanitasi
JAKARTA, KOMPAS.com - Berdasarkan data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), negara-negara di Asia Timur secara keseluruhan telah mencapai target The Millennium Development Goals (MDGs) bidang sanitasi. Proyeksi target MDG 68 persen akan terlewati hingga 8 persen tahun 2015 nanti.
 
Namun, data ini masih diperdebatkan karena nyatanya lebih dari 671 juta orang di Asia Timur masih menggunakan fasilitas sanitasi yang tidak layak. Demikian disampaikan Dirjen Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan, Wilfried H.Purba di Jakarta, Jumat (7/9/2012).
 
"Lebih dari 100 juta orang masih buang air besar (BAB) yang berisiko terhadap kesehatan. Serta, 450 juta kasus diare masih terjadi setiap tahun. Angka kematian yang disebabkan penyakit air dan sanitasi meningkat hampir 150.000 per tahun," ujarnya.
 
Wilfried menilai, peningkatan sanitasi di tiap negara Asia Timur berbeda-beda. Ada yang kurang dari 30 persen bahkan ada yang lebih dari 95 persen. Catatan sanitasi Indonesia masih lebih baik dibanding beberapa negara seperti Myanmar, Laos, Kamboja dan Vietnam. Namun, masih tertinggal jauh dari Malaysia, Thailand, dan Singapura. 
 
Buruknya sanitasi di negara-negara Asia Timur karena sumbangan rumah tangga di perkotaan. Tak hanya itu, sebagian besar sekolah kekurangan fasilitas sanitasi yang layak bagi siswanya dan sebagian fasilitas pelayanan kesehatan mengalami kekurangan fasilitas layak bagi pasien, pengunjung, dan petugas.
 
"Di Indonesia, kondisi sanitasi buruk salah satunya karena kesadaran masyarakat masih rendah. Misalnya saja, ada orang rumahnya mewah tapi untuk BAB masih di sungai.Artinya ada prilaku-prilaku yang sulit diubah. Secara umum potretnya seperti itu," ujarnya.
 
Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan berusaha menekankan kepada stakeholder terkait dan swasta untuk bersama-sama memikirkan masalah sanitasi buruk. Menurut Wilfried, selain kesadaran masyarakat, peningkatan sanitasi erat kaitannya dengan pembiayaan. 
 
"Kemenkes tidak cukup anggarannya untuk membenahi semua. Kadang, kami ingin mengajak dari swasta tapi kendalanya pada apa keuntungan yang mereka dapat," katanya.


Post Date : 08 September 2012