Melibatkan Pesawat dan Kapal

Sumber:Kompas - 08 Desember 2010
Kategori:Climate

Kita senang dan merasa nikmat ketika melakukan perjalanan dengan pesawat terbang. Kita juga senang ketika berbelanja barang- barang impor dari luar negeri yang diangkut dengan kapal agar bisa sampai ke tangan kita.

Kita tidak menyadari bahwa kedua alat transportasi tersebut telah menyumbangkan emisi gas rumah kaca yang amat besar dan perkembangannya pun sedemikian pesat.

Perkara kedua alat transportasi jarak jauh tersebut selama ini seakan luput dari pembicaraan soal pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK). Bahkan, soal perkapalan sama sekali belum pernah dibahas. Padahal, keduanya secara bersama-sama, menurut data dari Badan Energi Internasional (IEA), mengemisikan sekitar 2,9 persen total GRK global.

Ketua Panel Ahli Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) Rajendra Pachauri mengatakan, ”Sistem ini gagal. Industri perkapalan selama ini telah lolos dari publikasi. Tidak masuk dalam diskusi perubahan iklim. Saya berharap ini bisa dimasukkan ke dalam kesepakatan PBB selanjutnya. Ternyata kita masih tidak efektif dalam mengatasi perubahan iklim.”

Angka yang lebih bombastis dimuat The Guardian pada Februari 2008 bahwa dari kapal dagang saja diperkirakan jumlah emisi total setahun sekitar 1,12 miliar ton atau nyaris 4,5 persen dari total emisi GRK global. Jumlah GRK total yaitu 37, 767 gigaton (IPCC, 2005).

Kita juga tidak menyadari bahwa 90 persen barang-barang di dunia ini diangkut dengan kapal laut. Sementara dunia perdagangan global terus mendorong pasar global, perdagangan terbuka. Sistem pasar global ini mendorong membanjirnya aliran barang dari satu lokasi geografis ke lokasi lainnya.

Satu tas produksi sebuah rumah mode di Perancis bisa jadi harus bergerak melintasi jarak belasan ribu kilometer sebelum sampai ke tangan kita.

Emisi GRK dari kapal, menurut data The Guardian, nyaris dua kali lipat jumlah emisi GRK dari pesawat terbang yang mencapai sekitar 2 persen dari emisi GRK global.

Pendanaan

Merespons segala perkara ini, di Cancun, dari High-level Advisory Group on Climate Change Financing (AGF) muncul ide mencari sumber pendanaan bagi upaya adaptasi dan mitigasi dari penerbangan dan perkapalan internasional.

Beberapa hal yang disepakati di Cancun, yaitu:

- emisi dari penerbangan dan perkapalan internasional harus dikendalikan agar memungkinkan untuk membatasi kenaikan suhu bumi 1,5 derajat-2 derajat celsius.

- untuk pengendalian tersebut dibutuhkan dana sekitar 24 miliar dollar AS per tahun. Menurut WWF (World Wild Fun for Nature), sebagian besar harus digunakan untuk pendanaan iklim.

- cara terbaik untuk menegaskan kebijakan dalam perkapalan ini adalah ditetapkannya mekanisme global dengan pengurangan biaya bagi negara-negara maju sebagai kompensasi terhadap dampak perdagangan.

- cara terbaik untuk menegaskan kebijakan dalam penerbangan adalah dengan menerapkan pembatasan penerbangan ke dan dari negara-negara maju.

- dampak keseluruhan dari kebijakan-kebijakan tersebut sangat kecil; perdagangan berkurang sekitar 0,25 persen dari mekanisme perkapalan.

- Pertemuan para pihak (COP) harus mengambil keputusan yang bisa mendorong Organisasi Maritim Internasional (IMO) dan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) untuk mengimplementasikan kebijakan tersebut serta meningkatkan pendapatan yang disalurkan untuk pendanaan iklim. (WWF/Guardian/ISW)



Post Date : 08 Desember 2010