Musim Kemarau- Warga Mulai Manfaatkan Air Sungai

Sumber:Koran Sindo - 05 September 2012
Kategori:Kekeringan
SEMARANG – Musim kemarau yang tak kunjung berakhir membuat sejumlah sumur warga di Kelurahan Rowosari, Tembalang, Kota Semarang mengering. 
 
Untuk memenuhi kebutuhan memasak, warga meminta kepada warga lain yang sumurnya masih ada airnya. Sementara untuk mencuci dan mandi, mereka terpaksa memanfaatkan Sungai Babon. Bahkan beberapa warga membuat sumur lagi dengan harapan bisa mendapatkan sumber mata air yang lebih besar meski harus menggali lebih dalam hingga belasan meter. Muklas, warga Kampung Bangun Taman RW 9 Rowosari, Tembalang mengaku kekeringan yang melanda kampungnya lebih parah dibandingkan tahun lalu.Dia pun terpaksa membuat sumur baru di depan rumah.
 
“Tahun lalu masih banyak sumur yang ada airnya.Tahun ini hanya tinggal sedikit,”ucapnya kemarin. Bagi warga yang tidak memiliki sumur atau sumurnya telah mengering,kebutuhan air bersih diambilkan dari Sungai Babon. Muklas berharap bisa mendapatkan bantuan air bersih dari pemerintah karena kekeringan sudah cukup parah. Warga lain, Kasmanto menambahkan, selain kesulitan mendapatkan air bersih, akibat kekeringan tahun ini ratusan hektare sawah mengering. 
 
“Yang sudah ditanami semua mati, jadi petani hanya bisa menunggu hujan turun untuk kembali menggarap sawahnya,”ujarnya. Kesulitan air bersih juga terjadi di kampung Gunung Tugel, Gedawang, Banyumanik. Sudah lebih dua bulan terakhir sumur-sumur warga mengering. Untuk mendapatkan air bersih,warga hanya bisa mengandalkan Sendang Serut yang berjarak kurang lebih 500 meter.Padahal debit airnya saat ini juga sudah mulai menipis. 
 
Warga yang hendak mengambil air dari sendang ini harus menunggu sampai terisi air. Ny Rohmi,warga setempat, memaparkan,warga lebih memilih untuk mengambil air di Sendang Serut dibandingkan membeli ke mobil tangki.“Kalau membeli mahal,satu tangki harganya Rp130.000,”katanya.  andik sismanto


Post Date : 05 September 2012