Nilai PKPS BBM Banyuwangi Gagal

Sumber:Jawa pos - 06 November 2006
Kategori:Umum
BANYUWANGI - Anggota DPR RI Abdullah Azwar Anas kembali meminta, agar semua pihak ikut mengawasi kualitas proyek Program Kompensasi Pengurangan Subsidi Bahan Bakar Minyak Infrastruktur Pedesaan (KPS BBM IP). Pasalnya, banyak bangunan proyek yang didanai dari dana APBN itu sudah rusak. Padahal, usia bangunan itu belum sampai satu tahun.

Pernyataan wakil rakyat dari Banyuwangi itu disampaikan saat dia berkunjung ke kantor Radar Banyuwangi biro Genteng, malam kemarin. Anas juga minta, semua pihak ikut mengawal langkah polisi menangani dugaan ketidakberesan penggunaan anggaran PKPS BBM IP di sejumlah tempat. "Nantinya, kalau memang terbukti ada penyimpangan anggaran atau kesalahan, pihak yang terlibat harus diberi sanksi," anjurnya.

Sanksi yang diberikan, lanjutnya, disesuaikan dengan tingkat kesalahan. Misal, pihak CV yang terbukti melakukan kesalahan dilarang ikut tender proyek APBD selama satu atau dua kali masa anggaran.

Yang menarik, mantan Ketua Pengurus Pusat Ikatan Pelajar Nahdaltul Ulama (PP IPNU) itu menilai, pelaksanaan PKPS BBM IP di Banyuwangi gagal.

Sebab, pengerjaan proyek yang seharusnya dilakukan swakelola, ternyata banyak yang dikerjakan oleh CV atau rekanan. "Sehingga, proses partisipasi dan pelibatan masyarakat tidak ada. Selain itu, indikasi kegagalan lainnya, banyak bangunan rusak meski baru berjalan beberapa bulan," paparnya.

Meski demikian, sebagai anggota Komisi V DPR RI asal Banyuwangi, dia tetap berupaya agar dalam APBN 2007, Banyuwangi kembali mendapat jatah PKPS BBM IP. "Mudah-mudahan pada APBN 2007 (Banyuwangii) dapat. Saat ini kita sedang berupaya untuk itu," tandasnya.

Sementara itu, rencana perbaikan jembatan yang dibeayai PKPS BBM IP di Dusun Curahleduk, Desa Banyuanyar, Kalibaru Banyuwangi, semakin tidak jelas. Dari pantauan koran ini di lapangan, hingga sore kemarin CV Ransiki selaku rekanan yang mengerjakan proyek tersebut masih belum bertindak.

Kepala Desa (kades) Banyuanyar, Munasir, mengatakan, pihaknya sudah berupaya menemui Direktur CV Ransiki H. Efendi dan pelaksana teknis Sucipto di Genteng. "Namun, ketika saya datang di rumahnya, Cipto sedang ke luar rumah. Sehingga, saya hanya bisa meninggalkan pesan. Sedang Pak Haji Efendi, beberapa kali saya hubungi lewat telepon rumah maupun hand phone tidak diangkat," kata Munasir.

Langkah lebih maju dilakukan Kapolsek Kalibaru AKP Heri Subagyo. Dia memaparkan, polisi tetap akan mengusut dugaan ketidakberesan bangunan jembatan PKPS BBM IP di Dusun Curahleduk. Saat ini, pihaknya masih mengumpulkan data pendukung proyek yang diduga penuh dengan kejanggalan tersebut. "Kita hanya konsen masalah hukumnya, perkara jembatan tersebut mau diperbaiki ya silakan," jelasnya. (azi)



Post Date : 06 November 2006