Pemkab Kurang Armada Air

Sumber:Koran Sindo - 09 Agustus 2008
Kategori:Kekeringan

CILACAP(SINDO) – Pemkab Cilacap kesulitan melakukan distribusi air bersih ke wilayah kekeringan yang sampai saat ini sedikitnya melanda 26 desa.

Minimnya armada tangki air menjadi penyebab. Dari data SINDO,Pemkab Cilacap hanya memiliki enam armada tangki yang digunakan untuk pengiriman air bersih. Jika dibandingkan dengan jumlah desa yang telah mengalami krisis air bersih, jumlah armada itu belum sebanding.

Enam armada tersebut standby di wilayah barat seperti Kecamatan Kawunganten, yang banyak desanya mengalami kekeringan. Kabag Kesra Setda Cilacap Sumaryo mengakui, penanganan bencana kekeringan melalui bantuan air bersih masih terhambat dengan keterbatasan armada tangki air yang ada.

Meski demikian,pihaknya terus berupaya untuk memenuhi permintaan warga yang terkena bencana krisis air itu. ”Walau susah payah dengan armada yang terbatas, kita tetap berusaha memenuhi pemenuhan itu. Risikonya, masyarakat harus bersabar untuk antre,” kata Sumaryo kemarin.

Hingga kemarin, sedikitnya ada 26 desa di Kabupaten Cilacap yang dilanda bencana kekeringan. Terbanyak berada di Kecamatan Kawunganten dengan tujuh desa, Kecamatan Patimuan lima desa, dan lainnya antara dua sampai tiga desa, yakni di Kecamatan Gandrungmangu, Bantarsari, Kampunglaut, Cimanggu, Kedungreja,  dan Nusawungu.

Sumaryo menambahkan, jumlah dropping air yang telah disalurkan hingga kemarin mencapai 600 tangki. ”Sampai sekarang kita sudah mengirimkan 600 tangki. Yang jelas semua permohonan akan dipenuhi, tetapi bergiliran. Pokoknya, kita akan kirim semua sampai tak ada lagi yang mengalami krisis,” tandas Sumaryo.

Anggota DPRD Cilacap Parsiyan meminta Pemkab Cilacap serius menangani bencana kekeringan. Menurutnya, penanganan bukan hanya pada manusia, melainkan juga pada kondisi tanaman yang mati akibat kekeringan. ”Susah untuk menangani secara maksimal kalau armadanya saja paspasan.

Semestinya dengan jumlah wilayah potensi kekeringan di Cilacap yang mencapai 17 kecamatan, armadanya harus disesuaikan jumlahnya,” terang Parsiyan. Hasil pantauan SINDO di wilayah Cilacap Barat, sejak sebulan terakhir, banyak warga yang terpaksa mencari air ke daerah lain seperti yang banyak dilakukan warga Patimuan dan Kedungreja.

Ini terjadi karena pengiriman air bersih tidak maksimal. Di samping itu, banyak juga tanaman padi milik warga yang puso. (nugroho purbohandoyo)



Post Date : 09 Agustus 2008