Pengelolaan Limbah di Yogya Tak Optimal

Sumber:Koran Sindo - 05 Maret 2012
Kategori:Air Limbah
YOGYAKARTA – Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Kota Yogyakarta hingga saat ini belum berfungsi optimal. Berdasarkan data Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda),dari 45 IPAL,hanya sembilan unit atau 25% yang digunakan.
 
Kepala Bidang Perumahan Pemukiman dan Saluran Air Limbah Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah (Kimpraswil) Kota Yogyakarta Hendra Tantular mengatakan, belum optimalnya IPAL yang ada disebabkan kesadaran masyarakat untuk memisahkan antara saluran air limbah dan air bersih masih rendah.Saat ini setiap IPAL Komunal hanya dimanfaatkan untuk 30-80 sambungan limbah rumah tangga.
 
“Hanya sekitar dua persen penduduk Yogyakarta yang sudah memanfaatkan IPAL Komunal,”katanya. Pembangunan IPAL Komunal sebagian besar memanfaatkan bantaran sungai,seperti Code, Winongo,Gajahwong karena kondisi tanahnya lebih rendah dibandingkan IPAL Sewon. Untuk mengoptimalkan IPAL, ke depan, Pemkot Yogyakarta berencana menambah 500 Sambungan Rumah (SR) sebagai saluran pembuangan limbah rumah tangga ke IPAL pusat di Sewon Bantul.Kebijakan tersebut mengikuti kesepakatan bersama dengan Kabupaten Bantul dan Sleman. 
 
Dalam kesepakatan tersebut disebutkan, pada 2014 ditargetkan ada sekitar 14.000 SR baru tersambung. “Kita (Yogyakarta) membuat 5.000 SR,Bantul 6.000 SR,dan Sleman 3.000 SR.Semua sudah dibahas bersama Bappeda Provinsi,”kata Kepala Sub Bagian Perencanaan Sarana dan Prasarana Bappeda Kota Yogyakarta. Yogyakarta sendiri saat ini diperkirakan baru ada sekitar 11.000 SR limbah ke IPAL Sewon. 
 
Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta Suyana mengatakan, rendahnya kesadaran masyarakat untuk memisahkan antara saluran air limbah dan air bersih memiliki risiko cukup tinggi bagi kesehatan lingkungan. “Seharusnya keberadaan pengelolaan air limbah yang ada dapat dimanfaatkan agar kesehatan lingkungan dan air tanah terjaga,”katanya. maha deva


Post Date : 05 Maret 2012