Pengolahan Limbah Domestik dengan Septictank Modifikasi Ditangani Serius

Sumber:Republika - 30 September 2004
Kategori:Sanitasi
JAKARTA -- Jakarta akan memiliki sistem pengolahan air limbah domestik baru dengan basis septictank modifikasi. Sebagai langkah awal, septictank yang terbuat dari bahan fiber ini akan diproduksi oleh ibu-ibu PKK di DKI. Kepada Republika, Rabu (29/9), Ketua Penggerak PKK DKI, Rini Sutiyoso menyatakan upaya ini dilakukan dalam rangka memberdayakan peranan ibu-ibu PKK, sehingga bisa ikut meningkatkan kesejahteraan keluarga.

Sementara itu, Kepala BPLHD DKI Jakarta, Kosasih Wirahadikusumah menyatakan, selama ini dalam rencana tata ruang dan wilayah (RTRW) Jakarta 2010, penanganan sanitasi kota akan mengacu pada konsep perpipaan (sewage system). Namun, tambahnya, konsep ini sangat mahal dan sangat kompleks karena harus membangun jaringan perpipaan baru. ''Kita bisa bilang konsep ini hanya bisa direalisasikan dalam mimpi,''ujarnya.

Karena itulah, Pemprov DKI mengupayakan sistem baru dalam teknologi pengelolaan air limbah domestik. Salah satu alternatif yang ditawarkan adalah dengan menggunakan modifikasi septictank seperti yang digunakan di Malaysia. Sistem ini merubah pendekatan pengelolaan limbah cair dari sistem sentralisasi ke desentralisasi. Berupa kombinasi pendekatan individual, komunal skala kecil, dan komunal skala besar.

Kosasih menambahkan selama ini sistem pengelolaan air limbah domestik kita menggunakan septictank. Septictank yang terbuat dari batu bata atau beton ini harus dipasang di bawah tanah, dan hanya bisa mengolah kotoran saja atau black water. Tanpa diolah terlebih dahulu, air kotoran langsung dibuang ke saluran air.

Selain itu, septictank yang ada saat ini sangat beresiko terhadap terjadinya kebocoran. Akibatnya seringkali air tanah terkontaminasi oleh bakteri e-coli yang diakibatkan kotoran. Dengan septictank modifikasi, kebocoran bisa diminimalisir karena terbuat dari fiber. Selain itu, alternatif ini bukan hanya bisa mengelola black water, melainkan juga grey water, berupa air bekas (cucian, mandi, masak).

Septictank ini akan menggunakan teknologi bio filter dengen mengembangbiakkan bakteri di dalam septictank untuk memakan kotoran. Setelah melalui proses itu, air yang keluar dari septictank lebih bersih, dan bisa langsung dialirkan ke sungai. Bukan hanya mengelola air tinja, dan air bekas, sistem bio filter ini memungkinkan terjadinya pengolahan untuk menahan fosfor, dari deterjen hingga 65 persen.

Menurut Kosasih, sistem pengelolaan air limbah domestik ini sangat murah dan mudah dilakukan oleh siapapun. Sehingga individu/rumah pun bisa menggunakan sistem ini. Sementara untuk komunal pun bisa dilakukan dengan memasang septictank di rumah-rumah dan disambungkan dengan pipa kecil ke saluran air. Ia juga sudah meminta pada pengelola apartemen, komunitas real estate, dan pusat perbelanjaan untuk mulai menggunakan sistem ini. ''Yang pasti mereka tidak boleh lagi membuang kotoran langsung ke sungai,''ujarnya menegaskan.

Keuntungan lainnya, tambah Kosasih, pembuatan septictank modifikasi ini bisa dilakukan oleh semua orang. Jika selama ini septictank harus dipasang, sekarang bisa diproduksi oleh semua pihak. Bahkan bisa dibuat oleh individu. Karena itulah, kata Kosasih, pihaknya sangat senang dengan dukungan PKK yang merespon baik dengan menjadi pionir untuk memproduksi septictank ini.

Menurut Rini Sutiyoso, sebagai langkah awal pihaknya sudah memberdayakan ibu-ibu PKK di kawasan Ciganjur untuk memproduksi 50 buah. Namun ke depannya, ia berjanji akan melakukan sosialisasi ke seluruh wilayah DKI untuk menggunakan septictank yang dibuat oleh masyarakat. ''Yang pasti untuk sekarang ini adalah percontohan dulu,''ujarnya.

Laporan : c02

Post Date : 30 September 2004