Puluhan Anak Terserang Muntaber

Sumber:Suara Merdeka - 07 Juli 2005
Kategori:Sanitasi
BANYUMAS - Puluhan anak di bawah lima tahun di Desa Kutaliman, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas, terserang muntah-muntah dan berak (muntaber) sepekan terakhir ini. Tujuh anak harus dilarikan ke Rumah Sakit Wijayakusuma (DKT), Purwokerto karena kondisi mereka mengkhawatirkan.

Ketujuh anak itu adalah Monif (2), Aditya (17 bulan), Indra (3 bulan), Avif (10 bulan), Nup (4), Hifdiatun (2), dan Devi (2). Salipah, perawat di bangsal anak rumah sakit itu, menuturkan enam anak kemarin diperbolehkan pulang. Adapun Devi masih dirawat di Ruang Kemuning.

Isnaeni (35), ibu Devi, menuturkan anaknya terkena muntaber dua hari lalu. Semula sang anak panas, sering buang air besar, dan menangis.

''Karena tubuhnya panas, kami bawa dia ke rumah sakit. Sebelumnya dia dirawat di pukesmas,'' ujarnya, kemarin, seraya menenangkan anaknya yang terus-menerus menangis.

Meningkat

Dia menuturkan banyak anak di desanya terkena muntaber. Sebagian juga orang dewasa atau orang tua, meski tak banyak.

Kepala Pukesmas Kadungbanteng dokter Adi Winoto mengemukakan sepekan terakhir pasien yang ditangani pukesmas 36 anak. Setelah dirawat sebagian sehat kembali dan sudah pulang. Namun yang mengkhawatirkan dirujukkan ke rumah sakit.

''Ini bukan kejadian luar biasa. Cuma jumlahnya meningkat. Kondisi anak-anak itu juga tak begitu membahayakan. Cuma kurang cairan,'' katanya.

Berdasar pengecekan dan diagnosis dokter, mereka terkena muntaber karena kondisi lingkungan dan pola hidup tak sehat. Rumah berdekatan dengan kandang ayam atau kolam ikan dan rata-rata kumuh.

''Saat ini di daerah itu musim buah-buahan. Jadi banyak lalat yang bisa menyebarkan bakteri. Pola makan tidak sehat dari orang tua juga memengaruhi,'' kata Adi.

Dia mengakui perubahan cuaca juga memengaruhi kemunculan penyakit itu. Namun itu bukan faktor penentu. Sebab, hal itu bisa terjadi di semua daerah di Banyumas. Warga desa-desa lain di Kedungbanteng yang terkena muntaber antara lima dan 10 orang. Namun kejadian itu tak bersamaan.

''Bila menemui kejadian itu segera beri cairan sebanyak-banyaknya. Pemberian cairan bisa lewat oralit atau minuman lain,'' ujarnya.

Camat Kedungbanteng Pujo Sutronto melalui Sekretaris Kecamatan Hartadi menyatakan telah menyurati semua desa untuk memberikan penyuluhan. Langkah itu mencegah penyebarluasan wabah penyakit tersebut.

Kemarin, aparat pukesmas, desa, dan kecamatan juga memberikan penyuluhan kepada warga Desa Kutaliman.

Penyuluhan difokuskan ke upaya peningkatan pola hidup sehat. Sebab, air di kawasan lereng Gunung Slamet itu bersih. Cuma, warga perlu menumbuhkan kesadaran untuk hidup sehat. (G22-53)

Post Date : 07 Juli 2005