Ratusan Rumah Terendam Banjir

Sumber:Suara Merdeka - 03 Januari 2013
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
BREBES - Ratusan rumah warga di Kelurahan Limbangan Wetan dan Limbangan Kulon, Kecamatan/Kabupaten Brebes, terendam banjir, Rabu (2/1). 
 
Selain guyuran hujan deras, banjir terjadi karena dipicu alur Sungai Sigeleng yang membelah kedua wilayah itu, tersumbat bangunan proyek jalan lingkar utara (Jalingkut) Brebes-Tegal. Akibatnya, aliran air sungai tidak lancar dan meluap mengenangi permukiman penduduk.
 
Tak hanya rumah warga, banjir juga merendam puluhan hektare tanaman bawang di kedua kelurahan tersebut. Keadaan itu menyebabkan para petani mengalami kerugian besar, karena tanamannya membusuk. Hingga kemarin siang, banjir masih mengenangi pemukiman penduduk. Jalan-jalan perkampungan juga masih terendam. Namun, ketinggian airnya mulai surut dan tidak lagi masuk ke rumah warga.
 
Sementara, para petani juga terlihat sibuk menyedot  air yang mengenangi tanamannya dengan pompa. Itu dilakukan untuk mengantisipasi kerugian yang lebih besar. Mengingat, tanaman bawang sangat rentan dengan rendaman air. Jika dibiarkan, petani bisa gagal panen karena tanaman bawang membusuk.
 
Taripin (39), warga Kelurahan Limbangan Kulon menuturkan, air Sungai Sigeleng mulai mengenangi pemukiman sekitar pukul 19.00. Itu terjadi karena Sungai Sigeleng meluap, dan di bagian hilir sungai alurnya tersumbat bangunan gorong-gorong untuk proyek jalingkut. Hal itu membuat aliran air tidak lancar dan mengenangi rumah warga. Alur sungai itu ditutup gorong-gorong untuk digunakan sebagai jembatan sementara bagi lalu lalang truk pengangkut material proyek Jalingkut.  “Di rumah saya, air masuk hingga setinggi betis orang dewasa. Ini terjadi akibat gorong-gorong proyek Jalingkut menutup aliran sungai,” ujarnya.
 
Menurut dia, di kelurahannya ada sekitar 50 rumah warga yang kebanjiran. Namun, hanya sebagian kecil yang airnya sampai masuk rumah. Meski demikian, keadaan itu membuat aktivitas warga terganggu. 
 
“Daerah kami memang kerap kebanjiran, tetapi tidak separah sekarang. Ini terjadi akibat bangunan proyek Jalingkut untuk akses kendaraan pengangkut material menutupi alur sungai. Kami minta dibongkar,” tandasnya.(H38-48)


Post Date : 03 Januari 2013