Salah Kelola Sampah, Negara Rugi 58 Triliun

Sumber:Cenderawasih Pos - 06 Mei 2009
Kategori:Sampah Jakarta

JAKARTA - Manajemen lingkungan yang buruk ternyata berdampak negatif terhadap anggaran negara. Negara dirugikan sekitar Rp 58 triliun tiap tahun gara-gara pengelolaan sampah dan limbah yang salah. "Kesalahan itu dilakukan oleh masyarakat maupun industri," ungkap Menteri Negara Lingkungan Hidup Rachmat Witoelar dalam acara Rakernis LH di Jakarta, Selasa (5/5) kemarin.

Rakernis itu diikuti 300 peserta staf Badan Pengelola Lingkungan Hidup (BPLH) tingkat provinsi, Kabupaten/Kota, dan dinas kebersihan dari seluruh Indonesia. Karena itu, imbau Rachmat, semua pihak harus memulai mengelola sampah mulai dari hal yang paling kecil, termasuk ketika membuang sampah.

Meski hanya selembar kertas atau plastik, harus lebih dimaksimalkan karena hal itu akan membantu menyelamatkan lingkungan. "Bila semua orang mau memulai, pencemaran dan bencana bisa teratasi dengan sendirinya, baik ancaman terhadap perubahan iklim maupun pencemaran lingkungan hidup terhadap sungai dan air tanah," terangnya.

Menurut Rachmat, kesadaran masyarakat terhadap lingkungan hidup yang bersih masih sangat minim. Akibatnya, sering terjadi pencemaran air, sungai dan udara. Hal itu menimbulkan kerugian yang tidak terhitung dari segi sosial, ekonomi dan kesehatan. "Dampak selanjutnya terjadi penurunan kualitas lingkungan, terutama sumber air," paparnya.

Berdasarkan survei yang dilaksanakan Pusat Air Bandung, sungai-sungai besar di Indonesia, termasuk 303 sumur dangkal di Jakarta dan 48 sumur di Bandung, mengalami penurunan kualitas sumber air. Survei tersebut menyebutkan bahwa 45 persen sungai di Indonesia tercemar ringan dan sungai besar.

Di antaranya, Sungai Ciliwung, Cisadane, Citarum, Kali dan Surabaya, dan Kali Garang tercemar berat hingga 80 persen. Padahal, sungai-sungai besar itu merupakan sumber baku air minum bagi masyarakat.

"Sedangkan 99 persen sumur dangkal di Jakarta tercemar bakteri coliform, 66 persen tercemar detergen. Untuk daerah Bandung, dari 48 sumur yang disurvei, 85 persen tercemar coliform dan 90 persen tercemar deterjen, dengan PH rendah akibat pembuangan limbah rumah tangga," katanya.

Sementara itu Deputi Bidang Pengendalian Lingkungan Hidup Kementerian LH, Gempur Adnan mengatakan, hingga saat ini estimasi setiap penduduk Indonesia memproduksi rata-rata 800 gram sampah per orang per hari. Bahkan, total timbunan sampah dari berbagai Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia tercatat 43 juta meter pertahun. "Apalagi berdasarkan jumlah pegawai yang menangani sampah sangat terbatas, yaitu 73.462 orang di seluruh Indonesia," pungkasnya. (zul/iro)



Post Date : 06 Mei 2009