Saluran Air Dangkal

Sumber:Kompas - 14 Desember 2009
Kategori:Drainase

Bekasi, Kompas - Saluran sekunder, atau kali yang terdapat di beberapa kawasan permukiman di Kota Bekasi, terpantau mengalami pendangkalan. Warga di tepi kali khawatir air di saluran tersebut meluap sewaktu-waktu dan menyebabkan banjir di lingkungan mereka.

Resmadi (43), pekerja di pabrik tempe yang berlokasi di pinggir saluran sekunder Kali Bekasi di Kecamatan Jakasampurna, Bekasi Barat, ketika ditemui, Minggu (13/12) siang, mengkhawatirkan datangnya banjir jika hujan deras turun.

Warga menyebut saluran itu sebagai Kali Kayuringin. Dua tahun lalu Kali Kayuringin meluap dan menyebabkan banjir.

”Pabrik tempe ini terendam setinggi lutut saya. Awal tahun ini air kali sempat naik, tetapi tidak sampai banjir,” ujarnya.

Kali Kayuringin ini juga menyebabkan banjir di Kompleks Bumi Satria Kencana, Perumnas II, dan Kompleks Kejaksaan, Bekasi Selatan. Kali ini pernah dikeruk dan diangkat lumpurnya, tetapi masih terlihat dangkal. Saluran yang melintasi kawasan permukiman di Jakasampurna, di sekitar pabrik tempe tempat Resmadi bekerja, itu lebarnya kurang dari 2 meter.

Resmadi menuturkan, Kali Kayuringin akan meluap apabila mendapat kiriman banjir dari Kali Bekasi. Kali Bekasi menjadi rawan apabila terjadi hujan di wilayah Bogor. ”Kalau Kali Bekasi tinggi dan pintu airnya dibuka, Kali Kayuringin pasti naik airnya,” kata Resmadi.

Selain di Bekasi Barat, ancaman banjir akibat luapan kali juga terpantau di Kompleks Perumnas III Arenjaya, Bekasi Timur. Banjir tersebut disebabkan meluapnya Kali Sasak. Selain melintasi Kompleks Perumnas III, Kali Sasak ini juga melintasi kawasan perumahan di Desa Setia Mekar, Tambun, Kabupaten Bekasi.

Ketika menyusuri Kali Sasak, kemarin, terlihat masih terjadi pendangkalan di saluran tersebut. Data Kelurahan Arenjaya menunjukkan, sedikitnya terdapat 12 titik rawan banjir akibat meluapnya Kali Sasak. Titik rawan banjir itu meliputi lima wilayah rukun warga di Kelurahan Arenjaya.

BKT

Pantauan, Minggu, lima sungai yang bermuara ke Banjir Kanal Timur (BKT) belum terhubung secara total. Pasalnya, masih ada sejumlah titik yang memisahkan kelima sungai itu dengan BKT. Kelima sungai itu adalah Sungai Cipinang, Sunter, Buaran, Sungai Jati Kramat, dan Cakung.

Tampak pekerja memasang dinding dan lantai badan BKT. Namun, masih ada pembongkaran rumah di RT 008 RW 06 Kelurahan Malaka Sari, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur. Selain itu, pengerukan tanah juga masih terus dilakukan di kawasan Rawa Bebek, Kelurahan Pulo Gebang, Cakung.(COK/ART)



Post Date : 14 Desember 2009