Saluran Air di Kota Bekasi Masih Buruk

Sumber:Pikiran Rakyat - 31 Maret 2010
Kategori:Drainase

BEKASI, (PR).- Sistem drainase (saluran air) di Kota Bekasi masih buruk. Padahal, dalam penilaian Adipura, kondisi drainase mempunyai nilai yang cukup tinggi. Bahkan, dalam penilaian tahap pertama bulan lalu, tim penilai dari Kementerian Negara Lingkungan Hidup memberi catatan khusus pada buruknya sistem drainase di Kota Bekasi.

Berdasarkan pemantauan "PR" di sejumlah lokasi, Selasa (30/3), drainase yang buruk di kota Bekasi disebabkan oleh bebarapa faktor. Di antaranya tersumbat sampah, menyempitnya dimensi saluran drainase karena pembangunan permukiman atau gedung di sekitar jalan, serta pembangunan saluran air yang tidak tepat karena lebih tinggi dibandingkan dengan badan jalan.

Akibat buruknya drainase itu, sejumlah ruas jalan tergenang air ketika hujan. Bahkan, sampah yang ada di saluran air pun akhirnya lari ke badan jalan. Selain itu, kemacetan akibat ge-nangan jalan juga tidak dapat dihindari.

Beberapa ruas jalan yang sering tergenang karena saluran drainasenya buruk misalnya, Jln. K.H. Noer Alie, Jln. Peka-yon-Pondokgede, Jln. Jatikramat, serta Jln. Jatimakmur. Ketinggian air bisa mencapai 70 cm jika hujan deras turun. Sampah pun beralih ke jalan terutama di sekitar Jln. Pondokgede terutama di sekitar Pasar Pondokgede.

Sejumlah pengguna jalan dan masyarakat sekitar jalan tersebut sudah sering mengeluhkan buruknya saluran air di wilayah mereka.

"Mungkin, karena tidak jadi titik pantau Adipura jadi dicuekin oleh Pemkot. Banjir karena drainase yang buruk juga dibiarkan saja," kata warga Jatimakmur, Wakijo (45), saat ditemui kemarin.

Ilegal

Di sekitar Jatimakmur, salur-an air yang ada tersumbat oleh sampah yang kebanyakan di-buang secara ilegal oleh orang yang lewat serta sampah dari pasar. Akibatnya, air di saluran tidak dapat mengalir dan menimbulkan bau busuk ketika matahari terik. Namun, ketika hujan, bercampur dengan air hanyut ke tengah jalan.

Sementara itu, menurut catatan tim penilai Adipura menyebutkan masih buruknya sistem drainase di kota Bekasi, ditandai dengan saluran air yang sebagian besar tertutup dan tersumbat sampah.

Sebagian besar kondisi itu terjadi di pinggiran Kota Bekasi yang bukan termasuk titik pantau. Padahal, tim penilai tidak hanya menilai titik pantau detail, tetapi juga titik pantau wilayah yang tidak diketahui oleh Pemkot. Selain itu, beberapa jalan yang menjadi titik pantau Adipura juga belum dilengkapi dengan sistem drainase yang baik. (A-155)



Post Date : 31 Maret 2010