Sanitasi Buruk, Anak-anak Mulai Terserang Diare

Sumber:Kompas - 22 Oktober 2005
Kategori:Sanitasi
Medan, Kompas - Sedikitnya 1.884 jiwa korban banjir bandang dan longsor di Kecamatan Seumadam, Kabupaten Aceh Tenggara, masih bertahan di lokasi penampungan pengungsian Gedung Olahraga dan Balai Pertemuan di Kutacane. Namun, buruknya sanitasi dan jadwal makan yang tak menentu membuat sebagian anak-anak di lokasi pengungsian mulai terserang diare.

Mayoritas anak-anak kami banyak yang terserang diare tetapi sudah kami bawa ke GOR untuk diobati. Kami minta pemerintah memberikan dapur umum dan sarana mandi, cuci, dan kakus (MCK) yang layak di lokasi ini, kata Polem Sekedang (42), Koordinator Lokasi Pengungsian di Balai Pertemuan yang dihubungi melalui telepon seluler di Kutacane, Jumat (21/10) sore.

Pascabanjir bandang dan longsor, Selasa (18/10) malam, sebanyak 71 keluarga atau 239 jiwa warga Desa Simpang Seumadam ini mengungsi ke Lapangan Terbang Alas Leuser. Karena keterbatasan fasilitas, pemerintah ingin menyatukan mereka di Gedung Olahraga (GOR) Kutacane.

Namun, di GOR sendiri sudah terdapat sedikitnya 1.500 pengungsi sehingga ruangan yang ada tidak mampu menampung mereka. Akhirnya, mereka ditampung di Balai Pertemuan.

Ketiadaan tempat tidur darurat menyebabkan para pengungsi terpaksa tidur di atas semen beralaskan tikar tipis. Kondisi ini juga turut mempercepat penurunan daya tahan tubuh mereka.

Kemudian, fasilitas MCK yang ada juga kurang memadai sehingga para pengungsi terpaksa turun ke Sungai Bulan di belakang gedung. Sementara, untuk kebutuhan logistik para pengungsi hanya menunggu kiriman nasi bungkus. (ham)

Post Date : 22 Oktober 2005