Sanitasi Buruk Percepat Penyebaran Virus Polio

Sumber:Republika - 11 Mei 2005
Kategori:Sanitasi
BANDUNG --Sebanyak 75 ribu warga Kota Bandung akan mendapatkan Kartu Jaminan Kesehatan (KJK). Salah satu faktor cepatnya penyebaran virus polio di Kabupaten Sukabumi, karena tingkat sanitasi yang sangat buruk. Untuk itu, untuk menangani penyebaran virus tersebut, Pemprov Jabar akan melakukan perbaikan lingkungan.

Buruknya tingkat sanitasi itu, dapat dilihat dari banyaknya warga yang masih menggunakan satu kamar mandi bersama-sama dan kotoran (feses) manusia dibuang ke tempat terbuka. Dampaknya, virus yang dihasilkan dari kotoran manusia itu, mudah menyebar dan menulari masyarakat sekitarnya. Hal itu dikatakan Gubernur Jabar, Danny Setiawan, seusai pembukaan simposium kebudayaan Indonesia Malaysia (SKIM) IX 2005 Unpad-Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM), Selasa (10/5). Ia menambahkan, saluran pembuangan seperti itu, akan membuat virus polio akan cepat menyebar. ''Sanitasi harus diperbaiki,'' katanya menandaskan.

Danny menjelaskan, saat ini, pemprov belum merencanakan jumlah uang yang akan dialokasikan untuk perbaikan. Kata dia, mekanisme perbaikan akan menunggu permintaan dari Pemkot dan Pemkab Sukabumi. Tujuannya, sambung Danny, untuk memperjelas kebutuhan dana yang diperlukan pemkab/pemkot. Namun hingga kini, kata dia menegaskan, Pemkab Sukabumi belum mengirimkan permohonan bantuan kepada pemprov. ''Makanya, saya tekankan kualitas sehat di kita sangat terreduksi sekali,'' katanya menjelaskan. Untuk itu, pemprov tidak mungkin memberikan bantuan secara keseluruhan kepada pemkab/pemkot.

Namun, kata Danny menandaskan, yang perlu dilakukan untuk perbaikan tersebut adalah dengan meningkatkan partisipasi yang sedang digelorakan saat ini. Selain bantuan untuk perbaikan sanitasi, kata Danny menambahkan, pemprov akan membantu pengadaan serum dalam pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) pada 20 April mendatang. Sedangkan untuk pendanaan vaksin, ungkap Danny, akan ditanggung oleh pusat. ''Kalau masalah dana, saya tidak tahu. Coba tanya saja ke Dinkes,'' katanya menandaskan.

Sementara itu, sebanyak 75 ribu warga Kota Bandung dalam waktu dekat akan mendapatkan Kartu Jaminan Kesehatan (KJK). Langkah ini, untuk mengatasi banyaknya warga yang tidak mampu melakukan pengobatan ke rumah sakit.''Rencana tersebut merupakan bagian dari Jaringan Aspirasi Masyarakat (Jasmara) yang dicanangkan pemkot,'' kata Ahyani Raksanegara, Kabag TU Dinas Kesehatan Kota Bandung, Selasa (10/5). Menurut Ahyani, pemkot melakukan pembagian KJK karena banyak warganya yang mengeluh tidak bisa berobat ke rumah sakit, dengan alasan ekonomi. ''Karena itu, dengan adanya kartu tersebut, masayarakat bisa berobat gratis,'' katanya menandaskan.

Dikatakan Ahyani, program tersebut ditujukan untuk masyarakat miskin di Kota Bandung yang benar-benar miskin. Selain itu, warga yang ingin mendapatkan kartu tersebut, harus dari keluarga yang makannya tidak bisa dua kali sehari.Kriteria lain, kata Ahyani menambahkan, adalah masyarakat yang anaknya drop out dari sekolah dengan alasan ekonomi lemah. ''Dan yang pasti, warga itu tidak mempunyai pekerjaan tetap,'' katanya menjelaskan.Selain itu, tambah dia, untuk mendukung program tersebut, Dinkes Kota sudah menggandeng berbagai rumah sakit pemerintah dan puskesmas. ''Karena memang nantinya, mereka dirujuk ke rumah sakit pemerintah,'' katanya menjelaskan.

Ahyani mengatakan, masyarakat yang mendapatkan kartu tersebut, bisa melakukan pengobatan berupa rawat inap dan rawat jalan di RSUD dan puskesmas yang sudah ditunjuk. ''Jadi, jika ada yang sakit dan memiliki kartu tersebut, dia bisa langsung datang ke tempat yang ditunjuk,'' katanya menegaskan. Dinkes, kata Ahyani menjelaskan, mengadakan kerja sama dengan kecamatan dan kelurahan di seluruh Kota Bandung, dalam memilih warga yang berhak mendapat kartu tersebut. ''Untuk memastikan jumlah warga yang tidak mampu, maka pendataan mereka akan dilakukan di kecamatan dan kelurahan,'' katanya menjelaskan. Namun, Ahyani menambahkan, Dinkes belum bisa memastikan kapan waktunya program KJK itu berjalan. ''Mudah-mudahan secepatnya,'' katanya berharap. (ren/musz )

Post Date : 11 Mei 2005