Sejumlah Sumur Tercemar Bakteri E coli

Sumber:Suara Merdeka - 16 September 2006
Kategori:Sanitasi
SLAWI - Sejumlah sumur yang tersebar di Kabupaten Tegal diketahui mengandung bakteri Escherecia coli (E coli). Hal itu merupakan indikasi sumur tersebut tercemar kotoran manusia. Jika tidak diantisipasi, dikhawatirkan bisa mengganggu kesehatan manusia atau menimbulkan diare.

"Hal itu menunjukkan, air kita sudah banyak yang tercemar," kata Kabid Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Pemkab Tegal Hendri Harto SKM, saat menanggapi baku mutu air minum, di kantornya, kemarin.

Tingkat pencemaran diketahuinya berdasarkan hasil survei di sejumlah tempat di Kabupaten Tegal. Dia mencontohkan, dari lima sumur di Jatinegara yang ditelitinya, beberapa di antaranya positif mengandung E coli. Begitu juga di wilayah Adiwerna, Slawi, Pangkah, dan kecamatan lainnya. "Pencemaran terjadi karena faktor perilaku manusia dan terkait dengan tingkat kepadatan penduduk," ujarnya.

Menurutnya, idealnya pembuatan sumur itu berjarak sekitar 10 meter dari WC. Sebab, mikro organisme itu menghilang dari air tanah pada jarak sekitar 11 meter.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, warga dapat memanfaatkan air dari perusahaan air minum daerah (PDAM), air isi ulang, atau merebus air hingga mendidih. Selain itu, dia juga menganjurkan masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat.

Zat Besi

Ditanya soal pencemaran zat besi (Fe), Hendri mengatakan, hampir semua sumur mengandung zat tersebut. Sebab, Kabupaten Tegal itu berada di daerah gunung berapi. Meski demikian, Fe itu dinilainya tidak membahayakan.

"Kalau sudah melalui oksidasi akan terjadi perubahan dari ferro menjadi ferri. Cara yang paling mudah dengan pengendapan," terangnya.

Ciri-ciri air yang mengandung zat besi itu air akan berwarna kuning dan baunya anyir. Apabila hasil laboratorium menunjukkan di bawah 1 ppm (1.000 liter mengandung 1 miligram Fe), masih diperbolehkan untuk dikonsumsi. "Kami baru saja melakukan penelitian air dari 700 sumur di Kabupaten Tegal. Rata-rata kandungan zat besinya di bawah 1 ppm," ujarnya.

Meski demikian, ada sejumlah sumur yang kandungan zat besinya cukup tinggi, yakni berada di wilayah Kecataman Slawi, Adiwerna, Suradadi, Dukuhwaru, dan Kramat.

Masyarakat yang ingin mengetahui kualitas lingkungan, baik tanah, air, udara, maupun makanan dan minuman, dapat mengujikannya di Laboratorium Kesehatan Lingkungan, Dinkes Pemkab Tegal, Jl Dokter Soetomo 1c, Slawi. (H3-29n)

Post Date : 16 September 2006