Sumur Warga Mulai Kering

Sumber:Kompas - 02 Oktober 2009
Kategori:Kekeringan

Indramayu, Kompas - Kekeringan kini mulai dirasakan warga di wilayah pesisir pantura Jawa Barat. Dalam sebulan ini sebagian sumur milik mereka kering. Mereka pun terpaksa mengambil air di sumur yang masih ada airnya. Kekeringan di antaranya melanda Kecamatan Talun dan Gegesik di Kabupaten Cirebon serta Kecamatan Krangkeng dan Karangampel di Kabupaten Indramayu. Sebagian wilayah itu belum dialiri air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).

Fadli (23), warga Desa Mundu, Kecamatan Karangampel, Kabupaten Indramayu, Kamis (1/10), mengatakan, sudah dua bulan ini desanya kekeringan. Selain sumur, pintu-pintu air di sepanjang saluran irigasi di Karangampel dan Krangkeng juga kering.

Padahal, air dari pintu tersebut bisa menjadi sumber air resapan sumur atau irigasi pertanian. "Hanya rumah warga yang sumurnya sedalam 30-50 meter yang masih mendapatkan air," kata Fadli.

Di Cirebon, sudah sejak dua bulan lalu sebagian sumur di Desa Kecomberan, Kecamatan Talun, mengering. Di Desa Bungko Lor, Kecamatan Kapetakan, sumur mulai terasa asin karena intrusi air laut. Namun, warga masih bisa memanfaatkan air PDAM untuk kebutuhan minum dan memasak.

Daka, Sekretaris Desa Bungko Lor, telah meminta kepada Pemerintah Kabupaten Cirebon agar bisa menyuplai air jika air PDAM tidak mengalir lagi. Tahun lalu, setiap hari warga desa ini dipasok air dengan mobil tangki karena pipa PDAM benar-benar tidak mengeluarkan air.

PDAM disuplai khusus

Ano Sutrisno, Kepala Badan Koordinator Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah Cirebon, menyatakan, pemerintah kabupaten di tiga daerah, yakni Majalengka, Indramayu, dan Cirebon, telah membuat kesepakatan khusus pembagian air dan prioritas air.

Air Bendung Rentang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan irigasi dan air baku PDAM di Cirebon, Indramayu, dan Majalengka dialirkan bergiliran. "PDAM mendapatkan prioritas utama. Ini penting agar kebutuhan air bersih warga tetap tercukupi," kata Ano.

Jika air yang mengalir tidak mencukupi, setiap daerah akan mengerahkan mobil tangki air guna menyuplai air minum untuk pelanggan PDAM, terutama di daerah miskin yang kekeringan. Menurut Ano, setiap kabupaten, terutama Indramayu dan Cirebon, telah menyiapkan tangki air. Sebagian air tersebut disuplai dari Kabupaten Kuningan.

Direktur Utama PDAM Kabupaten Cirebon Nasija mengungkapkan, hingga kini Bendung Rentang masih menyuplai air baku untuk PDAM. "Debit di Bendung Rentang hanya 3 meter kubik per detik atau 3.000 liter per detik, tetapi sesampai di unit pengolahan PDAM hanya 100 liter air per detik," katanya. (NIT)



Post Date : 02 Oktober 2009