Tempat Sampah Minim

Sumber:Indopos - 12 Desember 2007
Kategori:Sampah Luar Jakarta
MALANG - Manajemen pengelolaan sampah di jalan-jalan Kota Malang masih sangat kurang. Indikator itu salah satunya dilihat dari jumlah tempat sampah umum di pinggir-pinggir jalan yang masih sangat minim.

Pemkot Malang melalui dinas kebersihan sendiri mengakui kecilnya jumlah tempat sampah tersebut. Selain itu, jarak antar tempat sampah juga masih sangat jauh. Letaknya pun masih belum sejajar kanan dan kiri jalan.

"Kami akui belum ideal. Sebab untuk 2007 ini kami hanya mengadakan sekitar 200 buah saja," ungkap Kadis Kebersihan Kota Malang Sumartono kemarin.

Dengan jumlah itu, manajemen pengelolaan sampah masih cukup jauh dari penanganan ideal. Sebab, jika dikelola maksimal, minimal jarak antar tempat sampah sekitar 50 meter. "Istilahnya kami sekarang nyukup-nyukupkan jumlah tempat sampah dengan lokasi yang harus diberi tempat sampah umum," sambungnya.

Sumartono menjelaskan, selama ini penempatan tempat sampah umum hanya diprioritaskan di tempat-tempat keramaian dan kawasan padat. Sasarannya pejalan kaki. Padahal, idealnya, sepanjang jalan protokol wajib ada tempat sampah umumnya.

Dinas kebersihan sendiri saat ini hanya memasang 200 tempat sampah saja. Itu pun tidak semua ditempatkan di jalan utama. Konsentrasi pemasangan hanya di Alun-Alun Merdeka, Jalan Ijen, kawasan Kayutangan, Jalan Soekarno-Hatta, dan Jalan Basuki Rahmat.

Padahal, jika dihitung penempatan ideal, yakni 50 meter satu tempat sampah, maka Kota Malang ini membutuhkan ribuan tempat sampah. Jika diasumsikan jalan protokol di kota ini 50 km (50 ribu meter) saja, maka butuh seribu tempat sampah untuk satu sisi jalan saja.

Dari pantauan koran ini, tempat sampah di jalan-jalan protokol memang masih cukup sulit ditemukan. Kalau pun ada, tempat sampah itu belum terpasang merata dan proporsional.

Di Jalan Basuki Rahmat misalnya, hanya ada satu tempat sampah di samping selatan gedung BCA. Selain itu, dalam jarak 50 meter ke barat maupun ke timur (arah Jl Semeru dan Jl Kahuripan), sama sekali tidak ada tempat sampah umum.

"Ada lagi di Kayutangan sana. Tapi juga sedikit," ungkap Iwan, seorang juru parkir di kawasan Jalan Basuki Rahmat, kemarin.

Di kawasan Kayutangan juga terhitung kurang lebih ada lima buah tempat sampah umum. Tempat sampah itu hasil pengadaan dinas kebersihan karena ada logo pemkot di sampingnya.

Jumlah tempat sampah warna biru dan kuning itu masih lebih banyak di area Alun-Alun Merdeka. Sedikitnya ada delapan tempat sampah di sini. Letaknya di pedestrian yang ada di bagian pinggir alun-alun. Juga ada di bagian tengah alun-alun.

Di alun-alun Tugu, balai kota, dan di gedung dewan, juga terpasang beberapa tempat sampah dari logam galvanis tersebut. Tempat sampah berbentuk kotak itu terdiri dari dua bagian, yakni tempat sampah kering dan tempat sampah basah.

Namun kendati tempat sampah terbatas, dinas kebersihan berharap bisa tetap memberikan pesan pada masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya. Setidaknya kalau belum menemukan tempat sampah, bisa disimpan sementara.

"Kami masih berharap tetap bisa menyebarkan pesan. Kalau melangkah ideal, kami belum bisa," tegas Sumartono. (yos)



Post Date : 12 Desember 2007